:
Oleh Eko Budiono, Jumat, 3 Februari 2023 | 19:33 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 497
Jakarta, InfoPublik - Keketuaan Indonesia pada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023, akan fokus memperkuat kapasitas organisasi regional itu dalam merespons tantangan di kawasan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, di hadapan para menteri luar negeri Asia Tenggara dalam pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) ke-32 di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
"Keketuaan Indonesia bertujuan untuk memperkuat kapasitas ASEAN untuk menjawab tantangan di masa depan, memperkuat persatuan untuk mengimplementasikan Piagam ASEAN, dan memastikan ASEAN dapat menavigasi dinamika geopolitik di kawasan," kata Menlu Retno.
Guna mencapai tujuan tersebut, Retno menyebut ada beberapa poin yang akan dibahas dalam keketuaan Indonesia pada ACC Meeting kali ini.
ASEAN dikatakannya harus menjadi organisasi regional yang bergerak cepat serta responsif dalam menghadapi tantangan yang muncul di masa mendatang. Salah satu tantangan internal yang dihadapi saat ini adalah krisis politik di Myanmar.
Untuk itu, ACC Meeting juga akan membahas langkah ASEAN untuk menyelesaikan isu Myanmar.
Retno menyebut dalam pertemuan yang berlangsung dua hari itu, para Menlu ASEAN akan melakukan diskusi yang jujur dan mendalam untuk mendorong Myanmar melaksanakan Konsensus Lima Poin, yang telah disepakati sejak April 2021 lalu.
Keketuaan Indonesia juga akan membahas peran ASEAN dalam menavigasi persaingan geopolitik yang makin menegang di kawasan Indo-Pasifik, yang juga mencakup Asia Tenggara.
"ASEAN Retreat akan mendiskusikan bagaimana kita dapat mempertahankan sentralitas ASEAN dalam membangun arsitektur regional yang inklusif di Indo-Pasifik, termasuk dalam menerapkan ASEAN on Indo-Pasifik (AOIP)," kata Retno. Indonesia memegang keketuaan ASEAN pada 2023 dengan mengusung tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth."
Adapun fokus utama Indonesia dalam menjalani keketuaan ASEAN pada tahun ini adalah penguatan ekonomi kawasan yang tumbuh cepat, inklusif dan berkelanjutan, transformasi ASEAN menjadi kawasan yang berkomitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan, penguatan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) untuk mewujudkan kawasan yang damai, saling terhubung, inklusif dan kompetitif.
(Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi. Foto: kemlu.go.id)