Dua Pesawat Falcon Menambah Kekuatan Alutsista TNI AU

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 29 Desember 2022 | 06:46 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 484


Jakarta, InfoPublik – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) mendapat tambahan dua pesawat Falcon 7X dan 8X yang merupakan sebagian dari materiil kontrak pada pengadaan Interim Multi Role Combat Aircraft (MRCA) Perancis, dalam hal ini pesawat tempur Rafale.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau pesawat interim Falcon 7X dan 8X TNI AU, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Kontrak MRCA terdiri atas 6 pesawat tempur Rafale, dan pesawat VIP Falcon 8X dimana kontrak ini merupakan bagian awal dari kontrak pengadaan 36 pesawat Rafale lainnya yang saat ini masih dalam fase penyiapan anggaran.

Pesawat Falcon 7X dan 8X adalah upaya negosiasi Kemhan dengan Dassault Aviation, yang selain mendapatkan pesawat tempur Rafale untuk TNI AU, juga mendapat tambahan pesawat angkut VIP.

Pesawat Falcon 7X dan 8X memiliki keunggulan yaitu memiliki jangkauan tempuh yang jauh dan dapat landing dengan baik pada landasan pacu yang pendek.

“Saya berharap, kehadiran pesawat-pesawat tersebut, harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia sehingga pesawat ini dapat dioperasikan dengan baik," ujar Menhan Prabowo Subianto.

Menhan mengatakan dua pesawat Falcon tersebut merupakan bagian dari pembangunan kekuatan TNI melalui program-program pengadaan Alutsista yang canggih dan modern.

Dikatakan Prabowo bahwa tambahan untuk TNI AU dua pesawat Komando pengendalian atau pesawat Kodal diperuntukkan bagi unsur pimpinan yang diharapkan dapat dengan cepat bergerak, untuk melaksanakan fungsi kepemimpinannya, Markas Besar TNI dan Tiga Angkatan.

“Jadi pimpinan TNI dapat lebih memiliki kecepatan bergerak. Ini adalah pesawat dari Prancis, Dassault, 7X dan 8X Falcon nantinya kedua pesawat akan menjadi 8X yang terbaru," kata Prabowo.

Indonesia dikatakannya memerlukan TNI yang kuat sebagai negara besar negara. Indonesia sangat membutuhkan pertahanan udara yang sangat kuat sebagai negara kepulauan yang sangat luas, memiliki lautan dan daratan yang sangat luas.

“Saya diberi tugas oleh Presiden RI untuk merencanakan dan membangun kekuatan TNI," tegas Prabowo.

Menhan menjelaskan pengiriman pesawat Falcon 8X yang sesungguhnya akan dilakukan secara bertahap kurang lebih 1 (satu) tahun. Saat ini pesawat tersebut masih dalam proses produksi.

Namun dengan adanya serah terima pesawat interim dalam kontrak pengadaan MRCA, kita sebagai user dapat menggunakan pesawat ini untuk keperluan operasi dan pelatihan baik pilot, mekanik dan kabin crew sehingga bila pesawat yang sebenarnya datang nantinya, TNI AU telah siap dan mampu menguasai pesawat ini dari aspek operasional dan pemeliharaannya.

(Sumber dan Foto Biro Humas Setjen Kemhan)