TNI AL Tuntut Satuan Operasi Paham Hukum Nasional dan Internasional.

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 17 Maret 2022 | 22:18 WIB - Redaktur: Untung S - 377


Jakarta, InfoPublik - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menuntut satuan-satuan operasi meningkatkan pemahaman hukum nasional dan hukum internasional sehingga para komandan lapangan tidak ragu dalam mengambil keputusan apalagi tantangan keamanan di wilayah perairan Indonesia.
 
"Keamanan wilayah perairan Indonesia masih didominasi oleh aspek pelanggaran wilayah yang dilakukan kapal-kapal asing termasuk nota-nota protes dari negara lain," kata Kepala Dinas Operasi dan Latihan Angkatan Laut (Kadisopslatal) Laksma TNI Eko Wahjono saat membuka Rapat Kerja Teknis Bidang Operasi dan Latihan di Ruang Rapat Disopslata, Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur, Kamis (17/3/2022).
 
Dalam kegiatan Rakernis Ops TNI AL 2022 itu, dilaksanakan secara luring oleh Sekretaris Dinas Operasi dan Latihan Angkatan Laut (Sekdisopslatal), para Kepala Sub Dinas (Kasubdis) Disopslatal dan beberapa pejabat Mabesal yang terkait.
 
Sebelumnya juga, poin itu menjadi salah satu kebijakan dan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono pada pelaksanaan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AL dan Rapat Koordinasi Bidang Operasi dan Latihan (Rakor Ops) beberapa waktu lalu selain kebijakan lainnya seperti penguatan operasi perbatasan, peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI untuk tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), pemantapan interoperabilitas Trimatra Terpadu serta Reaktualisasi Diplomasi Militer.
 
Demikian juga pola operasi agar dirancang dengan efektif dan efisien, yang mana keberhasilan operasi diukur dari output dan outcome, dengan memfokuskan gelar kekuatan di daerah rawan dan strategis serta melaksanakan latihan secara bertahap, berkelanjutan dan mampu mendukung keberhasilan operasi.  
 
Kadisopslatal mengatakan bahwa dinamika situasi nasional dan perkembangan lingkungan strategis harus senantiasa menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan tugas operasi dan latihan, sehingga penyelenggaraan kegiatan operasi dan latihan TNI AL diarahkan dapat selaras dengan program kebijakan pimpinan untuk mewujudkan TNI AL yang profesional, moder dan tangguh di setiap situasi, serta selalu siap sedia dalam menghadapi semua bentuk ancaman.    
 
Kadisopslatal mengakui bahwa dalam pelaksanaan kegiatan operasi dan latihan, masih ditemukan adanya kendala yang dapat menghambat optimalisasi pencapaian tugas operasi maupun sasaran latihan, sehingga perlu dijadikan sebagai bahan evaluasi bersama.
 
Sumber Foto: Dispenal