Nilai Luhur Budaya Bangsa Membuat Individu Bijak di Medsos 

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 21 Juni 2021 | 15:48 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 357


Jakarta, InfoPublik - Setiap masyarakat pengguna ruang digital harus tetap mengimplementasikan nilai luhur kebudayaan bangsa. Sehingga, ketika membuat berbagai konten di ruang digital, khususnya media sosial (medsos) dapat lebih bijak pada beberapa waktu ke depan. 

"Bijak bersosial media dengan tetap menjaga budaya bangsa,"  ujar Anggota Komisi I DPR RI Letjen TNI Lodewijk F Paulus pada Online Seminar dengan tema "Bijak Bermedia Sosial" pada Senin (21/6/2021). 

Menurut dia, nilai budaya bangsa akan menjadi ujung tombak dalam membuat ruang digital, khususnya medsos menjadi lebih baik. Dengan nilai tersebut, setiap pengguna akan menjadi lebih bijak dalam menyebarkan setiap informasi berbagai platform ke depan. 

"Bersosial media dengan menjaga budaya bangsa itu tentunya menjadi sangat aman," tuturnya. 

Dengan begitu, ke depannya berbagai konten yang beredar di ruang digital akan menjadi lebih berkualitas. Sehingga, setiap konten yang disebarkan akan membawa pesan-pesan positif yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dalam sehari-hari. 

Kondisi saat ini, lanjut dia, pengguna medsos di dalam negeri memiliki kecenderungan menggunakan medsos dengan kurang tepat. Indikasinya, terdapat sejumlah riset yang menyimpulkan pengguna ruang digital khususnya medsos di tanah air menempati posisi bawah dalam serangkaian riset. 

Alasannya, pengguna medsos Indonesia kerap kali melakukan ujaran kebencian, penipuan, menyebarkan informasi hoaks, dan diskriminasi. Dengan sejumlah hal tersebut, menempatkan Indonesia dalam posisi yang jauh dibawah dibanding negara lain pada riset yang dilakukan. 

"Indonesia ditempatkan pada nomor urut 29 dari 32 negara yang disurvei," katanya. 

Sebelumnya, pemerintah telah meluncurkan Program Literasi Digital Nasional yang berpotensi menjangkau 50 juta masyarakat pada akhir tahun 2024. 

Potensi ini akan menjadikan ruang digital dalam negeri semakin kondusif karena dipenuhi dengan konten-konten positif. Sebab, banyak dari masyarakat yang akan mendapatkan pengetahuan dari program di atas yang membuat individu cakap menggunakan ruang digital. 

"Setidaknya terdapat 50 juta masyarakat Indonesia yang akan yang mendapatkan program literasi digital sampai tahun 2024 mendatang," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Gerard Plate saat peluncuran Program Literasi Digital Nasional beberapa waktu lalu. 

Secara teknis, pada setiap tahunnya, Kementerian Kominfo akan menargetkan sebanyak 12,4 juta pengguna ruang digital untuk mengikuti program ini. Dengan terpenuhi sejumlah angka tersebut pada setiap tahunnya, maka diyakini angka target pada tahun 2024 akan dapat terwujud. 

Pelatihan yang diberikan kepada masyarakat pengguna ruang digital di dalam negeri mencakup pengetahuan tentang Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Cakap Bermedia Digital. 

Empat jenis pelatihan ini, akan membawa perubahan yang signifikan terhadap berbagai perilaku masyarakat pengguna ruang digital di dalam negeri. Khususnya, dalam upaya pemanfaatan secara positif ketika berselancar di dunia maya.