BIG Dukung Ekowisata di Kawasan Konservasi Perairan Nasional

:


Oleh Taofiq Rauf, Rabu, 16 Juni 2021 | 23:40 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 262


Lombok Utara, InfoPublik – Badan Informasi Geospasial (BIG) akan mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam penilaian Sumber Daya Alam (SDA) kemaritiman di Kawasan Konservasi Perairan Nasional.

Hal ini sebagai upaya mewujudkan kawasan ekowisata melalui inventarisasi data spasial SDA Laut.

Dukungan BIG tersebut diantaranya dalam penyediaan informasi geospasial termasuk pembinaan sektor seperti wisata sesuai dengan Perpres No.23 Tahun 2021 tentang Kebijakan Satu Peta. Dimana saat ini peta tematik menuju 135 tema dengan beberapa topik baru mengenai kemaritiman, hal ini sesuai dengan program inventarisasi di KKP.

“Tugas kami melaksanakan penyediaan informasi geospasial termasuk pembinaan di beberapa sector. Nah ini nanti ketemu, kita bisa bekerja sama. Kami akan mem-back up kaitannya dengan inventarisasi sumber daya alam secara spasial, untuk kita gunakan data ini mendukung eco tourism tadi," ujar Kepala BIG Muh Aris Marfai saat bersama Direktur Konservasi Dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP Andi Rusandi meninjau survei pemetaan Neraca Sumber Daya Alam Laut (NSDAL) di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Rabu (16/6/2021).

Senada dengan Kepala BIG, Andi Rusandi mengungkapkan peninjauan kali ini adalah langkah awal dari kerja sama kedua lembaga.

“Jadi ini adalah tahap awal, yaitu inventarisasi data spasial kemudian tahap berikutnya adalah berapa nilai sumber daya yang sekarang ini ada di kawasan-kawasan konservasi yang dikelompokkan jadi tiga; terumbu karang, lamun, dan mangrove," ujar Andi.

Andi mengungkapkan bahwa ketika sudah diketahui data mangrove, terumbu karang, dan lamun secara spasial, bisa diketahui berapa value dari sumber daya alam pada setiap daerah berbeda-beda. Dengan begitu bisa diketahui peluang pendapatan negara dari perikanan dan ekowisata.

“Untuk Gili Matra ini lebih ke terumbu karang dan biota asosiasinya dan ini menjadi konsen wisata. Wisata di sini tidak mass tourism tapi di dorong untuk ekowisata dan terbatas. Pemetaan NSDAL bersama BIG sangat membantu program ini, salah satu contohnya adalah bisa diketahui titik menyelam yang bagus," kata Andi.(RKI/MN)