Kasal TNI: MNEK 2018 Tunjukan Kredibilitas TNI AL di Mata Dunia

:


Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 5 Mei 2018 | 18:07 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 559


Mataram, InfoPublik - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 ini merupakan latihan Angkatan Laut dalam rangka pembinaan kekuatan dan juga berkaitan dengan implementasi fungsi diplomasi Angkatan Laut negara-negara sahabat. 

"Di samping itu juga untuk menunjukan kredibilitas TNI AL di mata internasional. Ini saya lakukan dan sampaikan terus kepada Angkatan Laut peserta MNEK 2018 untuk mengkaji pelaksanaan Latihan komodo ini," kata Laksamana TNI Ade dalam acara Jumpa Pers di Media Center MNEK 2018, Hotel Golden Palace, Jalan Sriwijaya, Mataram, Sabtu(5/5/2018).

Menurut Ade,  pada dasarnya tataran kegiatan latihan Komodo Exercise ini dalam membangun budaya maritim. "Karena apa,  bahwa kita bukan negara kecil. Karena kalau kita paparkan Indonesia kita bentangkan wilayah indonesia itu sebenarnya relatif sama dengan Turki sampai ke inggris, begitu juga dengan Benua Amerika Serikat itu sama  dari California sampai Newyork, dari Pert sampai Sydney Australia," katanya.

Oleh sebab itu, Lanjut Ade,  keberadaan TNI AL wajib memberikan kontribusi kepada negara untuk menunjukan eksistensinya.  Karena TNI AL adalah instrumen negara untuk menjaga kedaulatan negara di laut. Selain itu, juga memberikan pengaruh kepada dunia internasional. 

"Kebijakan Maritim salah satunya adalah budaya maritim itu muncul dari kebanggaan kita melaksanakan kegiatan ini. dan terbukti dengan adanya penambahan peserta yang hadir pada latihan ini meningkat dari 18 Negara menjadi 32 negara kemudian sekarang meningkat menjadi 37 negara.  Ini luar biasa dan konsistensi pengakuan negara internasional kepada kita," ujar Ade

Selanjutnya, Kasal Ade Supandi menjelaskan kegiatan ini sebagai sarana komunikasi diplomasi maritim. Menurutnya sebagai Angkatan Laut harus bisa memberikan pengaruh terhadap dunia internasional. Skenario ataupun juga cara TNI AL menyelenggarakan kegiatan ini bisa ditiru oleh negara lain. "Kemarin KSAL Korea juga sama karena dia akan menjadi tuan rumah WPNS tahun ini. Kemarin ketemu dengan saya untuk minta pertimbangan kegiatan serupa di Indonesia dilaksanakan di Korea," katanya.

Ade menambahkan tidak kalah pentingnya dari kegiatan ini adalah penguatan pertahanan maritim salah satu pilar pertahanan yang dicanangkan Presiden Jokowi. Penguatan pertahanan maritim itu dapat sandingkan dengan kemauan TNI AL untuk disejajarkan baik dari sisi jumlah maupun kualitas.

"Tidak banyak negara yang mampu mengendalikan angkatan laut dalam jumlah banyak tetapi dari pengalaman kita di Padang, hampir 60 Kapal hadir dan kita bisa mengendalikan untuk kegiatan bersama," ungkapnya 

Ade mengatakan bahwa latihan komodo Exercise merupakan latihan non tempur, yang kegiatannya pertama berkaitan dengan pelayanan medis dan bakti sosial, kesehatan, pemberdayaan kapasitas wilayah dan juga berkaitan dengan penanganan penanggulangan kemanusiaan akibat bencana alam di laut  maupun di pesisir termasuk juga latihan dalam rangka mensinkronkan berbagai kegiatan di laut yang sifatnya non tempur.

"Saya juga sangat gembira dari respon temen-teman negara sahabat yang hadir di MNEK 2018 ini memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka mengembangkan suatu standar prosedur," katanya.

Laksamana TNI Ade berharap pelaksanaan MNEK ini menjadi bagian dalam rangka pembinaan Angkatan Laut. "TNI AL yang kuat bukan hanya slogan saja tetapi juga dapat menunjukan pengaruhnya kepada dunia regional maupun internasional,"katanya. (MCMNEK2018/Vira)