:
Oleh Jhon Rico, Sabtu, 5 November 2016 | 17:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 715
Jakarta, InfoPublik- Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menjelaskan pihak kepolisian telah melakukan upaya persuasif dalam mengamankan aksi damai 4 November di kawasan silang Monas dan depan Istana Negara.
Pihak keamanan pun memberikan kesempatan mereka untuk menyampaikan aspirasinya. Tiba-tiba ada segelintir demonstran yang menyerang barikade polisi. Penyerangan dilakukan dengan benda-benda seperti kayu, botol minuman dan lainnya. Kepolisian pun mencoba mendorong mundur segelintir demonstran yang mulai rusuh tersebut. "Diputuskan untuk langkah-langkah pembubaran. Dengan menembakkan gas air mata," kata Boy di Mabes Polri Jakarta, Sabtu (5/11).
Pantauan InfoPublik di lokasi kejadian, Jumat (4/11), aksi masyarakat berlangsung damai hingga waktu yang ditentukan. Sebagian pendemo mulai membubarkan diri jelang malam. Namun masih ada sebagian yang ingin menyampaikan aspirasi di depan Istana.
Boy menegaskan, upaya pembubaran dengan gas air mata pun dilakukan karena ada sejumlah pendemo yang mulai melakukan tindakan kekerasan dengan melempari petugas dengan botol, kayu dan benda lainnya.
Kendati demikian, Boy memastikan tidak ada petugas yang menggunakan senjata api dalam melakukan pembubaran massa. Suara letupan berasal dari pelontar gas air mata. "Tak ada penggunaan senjata api," tandas Boy.