:
Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 5 November 2016 | 08:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 561
Jakarta, InfoPublik - Organisasi pemuda yang tergabung dalam Komunitas Satu Arah Tujuan Republik Indonesia Abadi (Ksatria), menolak segala bentuk yang mengancam kadaulatan bangsa dan Negara Indonesia.
Hal ini dikarenakan terjadinya kericuhan antara demonstran terhadap dan aparat kepolisian di depan Istana Merdeka pukul 20.00 WIB tadi."Ksatria menolak segala bentuk kericuhan yang menimbulkan konflik sosial dan menyerahkan hal tersebut kepada aparat penegak hukum. Kami yakin hal ini dapat diselesaikan dengan profesional," kata Temotheus Bryan, Ketua Umum Ksatria dalam keterangannya, Sabtu(5/11).
Pihaknya menilai, aksi anarkis yang terjadi setelah pukul 18.00 WIB tersebut tidak ada kaitannya dengan aksi damai Jihad Konstitusi yang dilakukan sejak pagi tadi. Menurut Bryan, sapaan akbrabnya, kericuhan tersebut bagian lain dari kelompok Jihad Konstitusi.
Disisi lain, Bryan memberikan apresiasi kepada terhadap aksi yang berjalan damai hingga sore tadi. Pasalnya, hal ini merupakan suatu kedewasaan bangsa Indonesia yang terus menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila."Ksatria bangga dan terharu atas kedewasaan peserta aksi unjuk rasa Jihad konstitusi yang berjalan damai dan aman, hingga pukul 18.00 WIB itu adalah bukti kedewasaan bangsa ini dalam menjujung tinggi Pancasila di tanah air," ungkapnya.
Ksatria, lanjutnya, juga mengapresiasi kepada media massa yang mampu mewartakan secara objektif dan berimbang serta menghindari bentuk-bentuk yang mengarah kepada aksi pemberitaan yang provokatif. "Semoga pers kita benar-benar menegakkan prinsip jurnalis yang berkualitas sesuai dengan kode etik," ujarnya lagi.
Ditambahkan dia, KSATRIA memberikan apresiasi kepada masyarakat umum yang turut memberikan toleransi sehingga mengorbankan segala bentuk aktivitas demi kepentingan bangsa dan Negara."Untuk itu Ksatria memberikan apresiasi untuk para penyelenggara aksi damai, kepada aparat TNI-Polri, yang didukung oleh jajaran Satpol PP dan relawan pendukung aksi jihad konstitusi," tutupnya.