:
Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 3 November 2016 | 09:10 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 714
Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 4000 personel TNI, Polri dan Satpol PP akan mengamankan Pemilihan Kepala Daerah Serentak seluruh Indonesia, mulai tahap kampanye, hingga pemungutan suara pada Februari 2017.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, pengamanan ini sekaligus sebagai perekat kemajemukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. "Hal ini sesuai dengan perintah Presiden RI sebagai Panglima Tertinggi TNI," kata Gatot saat memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan Pengamanan Tahap Kampanye dalam rangka Pilkada serentak, di Silang Monas, yang Jakarta Pusat, Rabu (2/11).
Menurutnya, TNI dan Polri adalah satu dalam menjaga dan menopang bangsa Indonesia yang saat ini bersama-sama sedang membangun di seluruh pelosok Indonesia. “Rekatkan soliditas TNI-Polri dan bergandengan tangan bersama-sama dalam melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas, untuk mewujudkan rasa aman dan tentram di masyarakat selama gelaran pesta demokrasi di Indonesia,” jelasnya.
Di samping itu, tugas TNI dalam menjaga stabilitas keamanan selama masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sangat mulia, yang karenaTNI melaksanakan tugas untuk menjaga agar masyarakat yang sedang melaksanakan pesta demokrasi bisa berjalan dengan aman, tentram dan damai untuk memilih pemimpin-pemimpin di wilayahnya masing-masing.
“TNI sebagai alat negara tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah dan mengadu domba bangsa dengan provokasi serta politisasi Sara. TNI akan menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” tegas Gatot.
Ia menambahkan tugas TNI selama di-BKO-kan ke Polri sebagaimana yang telah disampaikan oleh Kapolri yaitu, mengamankan jalannya demonstrasi agar berlangsung dengan tertib dan aman dari awal hingga akhir, sehingga masyarakat yang menyampaikan aspirasi dapat terlaksana dengan baik.“Tugasmu adalah melindungi semuanya, namun apabila ada demontrasi yang meningkat menjadi anarkis bahkan radikal, maka yang kamu lindungi adalah rakyat Indonesia, jangan sampai terkena dampak dari demo yang anarkis dan radikal tersebut,” tegas Panglima TNI.
Ia juga mengingatkan prajurit TNI dimanapun bertugas dan berada, jangan pernah ragu dalam melindungi rakyatmu, karena rakyat adalah ibu kandung TNI. “Ingat ! bahwa prajurit TNI selalu memegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, serta membela ideologi negara yaitu Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.
Selain itu, prajurit TNI agar tidak ragu dalam mengambil keputusan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Jika ada dampak yang berakibat pada prajurit TNI, maka tidak usah ragu. “Ini adalah perintah komando, dan prajurit TNI tidak akan dipenjarakan, karena kalian hanya sebagai saksi. Dalam perintah komando yang bertanggung jawab adalah saya sebagai Panglima TNI yang memberikan perintah,” tegasnya.