Panglima TNI: Keberadaan Sandera di Filipina Sudah Terdeteksi

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 29 Juni 2016 | 01:37 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 587


Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memastikan bahwa empat ABK Kapal TB Charles yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf beberapa waktu lalu sudah diketahui keberadaannya yakni di Pulau Zulu, Filipina.

Tiga sandera yang lain hingga saat ini sedang dicari informasi keberadaannya. “Sementara yang dapat diketahui berjumlah  empat orang dalam kondisi baik dan terpisah dengan yang tiga orang, namun perlu diverifikasi kembali,” kata Gatot melalui siaran pers yang diterima InfoPublik, Selasa (28/6).

Menurutnya, pelaku pembajakan salah satunya  dapat diduga dari kelompok Alhabsi, kita verifikasi dan cek terus dimana keberadaannya, termasuk uang tebusan yang diminta oleh pembajak sebesar 200 juta peso atau sekitar 55-60 miliar.

Gatot mengungkapkan Kapal TB Charles yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sudah melanggar moratorium yang telah disepakati.

“Untuk rute berlayar setiap kapal pengangkut batu bara dari Indonesia ke Filipina sudah diberikan jalur yang aman, namun demikian Kapal TB. Charles tersebut memotong rute yang aman yang telah ditentukan,” tambahnya.

Hingga saat ini, kata Gatot, 96 persen batu bara yang digunakan oleh Filipina berasal dari Indonesia. Terkait pengiriman batu bara ke Filipina tergantung mereka, karena harus dijamin keamanan pengirimannya, atau dikawal oleh tentara serta disiapkan rute khusus

Ia menjelaskan, bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya seperti adanya MoU dari ketiga negara yang menyepakati untuk melakukan patroli terkoordinasi. “Jadi hari ini masih dilakukan pertemuan, tahapannya pertama para Menlu, kemudian apabila Menlu sudah selanjutnya dibahas ditingkat Menteri Pertahanan,” pungkasnya.