:
Oleh Eko Budiono, Jumat, 24 Juni 2016 | 16:43 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta,InfoPublik- Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) berharap pemerintah daerah dapat mengubah pola pikir dalam perencanaan pembangunan. Tujuannya agar penggunaan anggaran bisa lebih maksimal dan bermanfaat.
“Pemerintah daerah (Pemda) harus mengubah pola pikir money follow function and organization menjadi money follow programme,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo di kantornya, Jumat (24/6).
Menurut Mendagri, pemda juga tidak menggunakan kalimat yang bersayap dalam penggunaan anggaran. “Program seperti bantuan peningkatan kapasitas nelayan, ternyata hanya untuk pembangunan trotoar jalan. Padahal bisa lebih kongkrit dengan, bantuan jaring nelayan dengan jumlah tertentu,” katanya.
Mendagri menegaskan untuk masalah dana hibah dan bantuan sosial, juga harus dibatasi dan dilakukan secara selektif dengan kriteria jelas. “Anggaran belanja modal juga harus diperbesar. Realisasi Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) semester pertama dan tahunan harus disampaikan secara tepat waktu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, ada sejumlah indikator utama pengelolaan keuangan daerah antara lain ketepatan penyelesaian APBD, tingginya penyerapan anggaran, dan kualitas opini pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuanngan (BPK).