:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 8 Juni 2016 | 09:43 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 946
Jakarta, InfoPublik - Publik media sosial dihebohkan oleh pemberitaan tentang penghinaan terhadap Presiden Jokowi dan hasutan berbau SARA dijejaring sosial atas komentar di akun facebook pada tanggal 1 Juni 2016 pukul 14.10 yang mengatasnamakan Muhammad Adiitya.
Akun ini menggunakan foto dengan status seorang anggota TNI yang belakangan diketahui sebagai Lettu Kav Rhendy Jaury dan pemberitaan di mediaonline forum ahok.com tanggal 2 Juni 2016 yang berjudul “Akibat kebohongan Ahmad Dhani, siswa Akmil Magelang caci maki Presiden RI di sosmed”.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman menjelaskan dengan pemberitaan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memerintahkan segera dilaksanakan penyelidikan dan pemeriksaan serta pengusutan dengan tuntas. Hal ini untuk memastikan keterlibatan prajuritnya dalam dua berita tersebut.
"Segera setelah perintah itu keluar, Tim Intel TNI melakukan pengecekan secara Digital Forensic dijaringan facebook dan ditemukan 35 nama palsu yang menggunakan foto-foto Lettu Kav Rhendy Jaury," katanya di Jakarta, Selasa (7/6).
Hasil pendalaman dan pemeriksaan terhadap Lettu Kav Rhendy Jaury diketahui bahwa Lettu Kav Rhendy Jaury yang berdinas di Yonkav-1/1 Kostrad membuat akun Facebook pertama pada bulan November 2008 sampai dengan 2012 dengan nama akun “Rhendy Jaury” serta mengupload foto-foto kegiatan semasa Taruna Tingkat 3 berpangkat Sermadatar sampai dengan Letnan Dua.
“Facebook saya tidak bisa dibuka sejak tahun 2012 pasword sudah tidak bisa di buka karena sudah diganti orang lain,” demikian dikatakan Rhendy pada pemeriksa.
Terkait dengan penyalahgunaan akun facebook miliknya sejak pertengahan tahun 2012 sampai dengan sekarang, yang bersangkutan menjelaskan bahwa belum pernah melaporkan kepada pihak Kepolisian RI.
Setelah selesai menjalani pemeriksaan, baru kesokan harinya pada tanggal 4 Juni 2016 yang bersangkutan melaporkan kepada pihak Polda Metro Jaya tentang dugaan tindak pidana dan transaksi elektronik di akun facebooknya.
“Tidak benar anggota TNI melakukan penghinaan terhadap Presiden RI yang terjadi adalah upaya mendiskreditkan TNI melalui pembajakan akun facebook Lettu Kav Rhendy Jaury dengan menggunakan nama Muhammad Adiitya, kita bisa yakinkan itu, karena telah dilakukan pemeriksaan secara cermat,” kata Tatang.
Tatang menambahkan bahwa tidak hanya melalui pembajakan facebook saja, upaya pencemaran nama baik TNI juga terjadi melalui website atau wadah komunitas yang mengatas namakan TNI dalam jejaring internet oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk merusak citra TNI.
“Banyak beredarnya akun palsu yang mengatasnamakan prajurit TNI termasuk di dalamnya menggunakan akun facebook Gatot Nurmantyo (Panglima TNI) melalui jejaring media sosial facebook, twitter dan lainnya,” pungkas Tatang.
Menyikapi dan menindaklanjuti fenomena ini, Mabes TNI secara resmi telah melayangkan permintaan kepada Kemenkominfo untuk segera menutup akun palsu yang mengatasnamakan instansi, pejabat dan prajurit TNI tersebut.