:
Oleh Wandi, Senin, 30 Mei 2016 | 00:19 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 169
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mendapat pekerjaan rumah dari Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron, terkait kenaikan harga bawang merah di pasaran jelang bulan ramadhan.
Menurut Herman, bawang merah termasuk komoditas pokok yang tidak berdaya tahan lama. Untuk mengatasi kelangkaan, maka tugas Kementan seharusnya meningkatkan produksi dan mengatur pengelolaan pasca panen.
"Itu pekerjaan rumah Kementerian Pertanian," katanya di Jakarta, Minggu (29/5).
Di sisi lain, pihaknya menegaskan adanya ketidaksinkronan data soal produksi bawang merah dalam negeri, sehingga pemerintah berencana melakukan impor.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan langkah impor bawang merah 2.500 ton, dilakukan untuk menurunkan harga saat ramadan dan Idul Fitri nanti.
Apalagi Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan harapan supaya harga bawang merah bisa turun ke angka Rp 20.000/kg saat puasa, dari harga saat ini Rp 40.000/kg.
Ini menjadi tidak sinkron sebab Menteri Amran justru mengklaim data yang dimilikinya menunjukkan bahwa saat ini produksi bawang merah surplus. Ketidaksinkronan ini menurut Herman, seharusnya tidak terjadi.
Kebijakan impor, lanjut Herman, bisa saja dilakukan dalam kondisi tertentu asalkan tidak merugikan petani lokal. "Impor jangan sampai menekan keuntungan para petani," tambah politikus asal Cirebon itu.