:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 18 Mei 2016 | 19:25 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 614
Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menilai tantangan global dibidang ekonomi akan terjadi keterbukaan ekonomi, regionalisasi ekonomi, relokasi perusahaan multilateral, terjadinya arus internasionalisasi dan tatanan dunia oleh lembaga internasional.
Sedangkan dibidang budaya dan nilai, menurut Gatot, negara plural akan terjadi kesenjangan ekonomi yang berakibat pada memudarnya ikatan sosial yang berakibat pada menurunnya budaya dan nilai-nilai dan maraknya Narkoba yang menjadi masalah sosial dengan terjadinya perubahan perilaku.
"Dalam bidang militer akan terjadi peningkatan anggaran yang akan menjadikan negara-negara berlomba-lomba dalam pengadaan senjata," kata Gatot dalam paparan makalahnya yang dibacakan Kepala Staf Umum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, berjudul “Kekuatan TNI Menghadapi Tantangan Global” pada acara Forum Tematik Bakohumas di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/5).
Sementara tantangan global ke depan yaitu populasi penduduk dunia yang terus meningkat dan akan terjadi masalah pada tingkat kemiskinan, kelaparan dan kesehatan dimasa datang.
Sedangkan disisi lain energi hayati berkurang di daerah ekuator, dimana Indonesia berada didalamnya sehingga kemungkinan bisa terjadi peperangan merebut energi, air dan pangan, tegas Panglima TNI.
Guna menghadapi tantangan tersebut, disamping meningkatkan jati diri TNI juga menyusun strategi militer agar mampu menjamin tegaknya kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI dan melindungi keselamatan bangsa dan segala ancaman dan gangguan.
Kemudian meningkatkan kerja sama militer di kawasan Asia Tenggara dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip saling menghormati, menghargai dengan kedudukan yang setara.
TNI pun senantiasa meningkatkan pengamanan wilayah laut dan udara NKRI sampai dengan Zona Ekonomi Eksklusif melalui penggelaran alutsista di kawasan-kawasan strategis dari aspek posisi life line internasional maupun strategis, karena kekayaan alamnya dan meningkatkan kemampuan coverage radar.
Turut memberikan paparan pada forum Bakohumas tersebut antara lain, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Rosarita Niken Widiastuti dengan judul Pembangunan Citra Indonesia Dalam menghadapi Perang Opini dan Ketua Penasehat PWI Tarman Azzam dengan judul Peran Pers dalam Meningkatkan Citra Indonesia di Mata Internasional.