:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 20 April 2016 | 13:29 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 642
Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan tidak perlu membangun kapal induk untuk menjaga berbagai kemungkinan ancaman, tapi pulau-pulau yang ada bisa difungsikan sebagai kapal induk.
"Hal ini agar efektif, tidak perlu membuat kapal induk, tapi pulau-pulau yang ada dijadikan kapal induk," kata Gatot saat meninjau Lanud Leo Wattimena dan bekas Dermaga Kapal Perang Sekutu pada Perang Dunia II di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, Selasa (19/4).
Hasil temuan inilah, menurut Panglima TNI, akan dijadikan evaluasi untuk menambah kekuatan di daerah perbatasan. TNI akan menambah jumlah dan kemampuan personel di daerah perbatasan. Sarana dan prasarana juga akan ditambah. Untuk itu, sebagai langkah awal, TNI akan usegera meningkatkan gelar kekuatan dan kemampuan serta evaluasi di daerah-daerah tersebut.
Kunjungan Panglima TNI ke Pulau Morotai tersebut sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yaitu dalam rangka penguatan Tentara Nasional Indonesia di pulau-pulau terluar yang menjadi perbatasan wilayah Indonesia, karena selama ini ini pulau-pulau terluar (terdepan) kurang mendapat perhatian padahal pulau itu kunci bagi Indonesia. Beberapa pulau perbatasan diantaranya di Pulau Alor, Lirang, Wetar, Morotai, Biak dan Pulau Saumlaki-Selaru serta Pulau Natuna.
Saat mendarat di Lanud Leo Watttimena, Panglima TNI beserta rombongan langsung meninjau rencana pengembangan dan pembangunan penambahan panjang landasan pacu pesawat yang ada sekarang serta beberapa fasilitas penerbangan lainnya, dilanjutkan mengunjungi objek bekas Dermaga Kapal Sekutu pada Perang Dunia II yang akan dibangun kembali untuk dermaga kapal-kapal TNI AL.
Fasilitas-fasilitas penerbangan dan dermaga di daerah Kabupaten Pulau Morotai dulu pernah ada, saat Perang Dunia II. Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu Panglima TNI juga meninjau landasan udara di Pulau Natuna.
Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI Laksda TNI Agung Pramono, Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.