:
Oleh Jhon Rico, Selasa, 12 April 2016 | 10:46 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 205
Jakarta, InfoPublik- Setelah melakukan serangkaian tindakan pemantauan dan penyelidikan termasuk otopsi, PP Muhammadiyah bersama tim forensik dan Komnas HAM mengumumkan hasil otopsi jenazah terduga teroris Siyono.
Menurut Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, ada beberapa fakta terkait kematian Siyono yang diantaranya adalah dugaan kematian Siyono akibat benda tumpul yang dibenturkan ke bagian dada. Ini mengakibatkan tulang dada Siyono patah dan menyebabkan kematian. "Ada patah tulang iga bagian kiri dan ada lima ke bagian dalam. Luka patah sebelah kanan ada satu," ujar Siane di Komnas Ham Jakarta, Senin (11/4).
Menurut dia, hal ini dilakukan tanpa ada perlawanan dari Siyono. "Tidak ada perlawanan dari Siyono," kata dia.
Selain itu, tambah Siane, hasil outopsi mendapatkan adanya luka memar pada bagian belakang tubuh Siyono. Kematian Siyono (33) yang diduga akibat penganiayaan Detasemen Khusus 88 Polri mengundang reaksi keras berbagai pihak, termasuk organisasi kemasyarakat Islam besar Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU).
Muhammadiyah secara khusus memberikan advokasi terhadap keluarga Siyono dan kencang mendesak pemerintah agar mengungkap tuntas secara terang benderang kematian Siyono. Propam Mabes Polri juga langsung memeriksa tujuh orang saksi yang merupakan anggota Densus 88 Antiteror terkait kasus kematian terduga teroris asal Klaten Siyono.