Satgas Yonif 406/CK lakukan Sweeping Simpatik Ala Sinterklas

:


Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 8 Januari 2016 | 11:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 445


Jakarta, InfoPublik - Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma melakukan sweeping simpatik Keerom Papua. Prajurit Yonif 406/CK melaksanakan razia menggunakan tutup kepala ala sinterklas dan juga memberikan kartu ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru serta permen gula-gula kepada anak kecil yang berada di kendaraan pada saat pemeriksaan.

“Sweeping ini dilaksanakan secara rutin untuk memberikan rasa aman, nyaman dan suasana yang kondusif serta untuk mencegah adanya kegitan ilegal di wilayah perbatasan RI-PNG. sesuai informasi yang didapat, wilayah ini berpotensi menjadi tempat melintasnya para pengedar narkoba, termasuk miras serta senjata api illegal,” ujar Dansatgas Yonif 406/CK Letkol Inf Aswin Kartawijaya, melalui siaran persnya, Jumat (8/1).

Menurutnya, sebelumnya Satgas Yonif 406/CK juga melakukan operasi sweping dan berhasil mengamankan senjata laras panjang dan munisi tajam sebanyak 30 butir. 

Ia menjelaskan, kegiatan sweeping saat ini dilakukan dalam rangka memperingati Natal dan Tahun Baru, sebagai bentuk toleransi dalam kehidupan antar umat beragama. Walaupun mayoritas prajurit Yonif 406/CK beragama Islam, apabila ada umat agama lain yang sedang merayakan hari besarnya, wajib menghormati dan menghargai antar umat beragama.

Lebih lanjut Aswin mengungkapkan peredaran miras dan narkoba di Indonesia semakin banyak dan memprihatinkan. Tidak hanya orang dewasa saja yang mengunakan narkoba, tetapi juga remaja dan anak-anak sudah menjadi pengguna dan mengkonsumsi miras serta narkoba. Tidak terkecuali di Papua, khususnya di wilayah perbatasan RI-PNG.

“Peredaran miras dan narkoba di wilayah tersebut sangat tinggi. Terutama menjelang Natal dan Tahun baru, pada saat moment tersebut semakin banyaknya kita temukan masyarakat perbatasan yang mabuk dipinggir jalan karena mengkonsumsi miras dan narkoba. Bila hal ini dibiarkan maka akan memicu banyaknya pelanggaran dan masa depan bangsa Indonesia akan terancam dan akan rusak karena miras serta narkoba,” ungkap Dansatgas.