Kemkomdigi dan BPS Dorong Masyarakat Cerdas Berbasis Data melalui Literasi Statistik

: Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam acara kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Digital (KemenKomdigi) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengundang para pimpinan redaksi media nasional, di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025) (Foto: Pasha Yudha Ernowo Infopublik.id)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 28 April 2025 | 21:35 WIB - Redaktur: Untung S - 339


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperkuat literasi data di Indonesia. Langkah itu diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat dalam mengambil keputusan berbasis data, sekaligus mendorong kebijakan pemerintah yang lebih akurat.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan pentingnya peningkatan pemahaman data di kalangan masyarakat dan pemangku kebijakan. “Kita masih sering membuat keputusan berdasarkan asumsi, bukan data. Padahal, kebijakan yang tepat harus didukung fakta statistik yang valid,” ujarnya dalam acara diskusi dengan kolaborasi dengan BPS yang juga dihadiri sejumlah pimpinan redaksi media nasional di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025).

Kolaborasi itu sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan BPS sebagai pusat pengelolaan data nasional, khususnya di bidang sosial ekonomi. Meutya menambahkan, peran media sangat krusial dalam menyampaikan informasi statistik secara tepat dan mudah dipahami. “Media adalah jembatan antara data teknis dan pemahaman publik,” katanya.

Kepala BPS Amalia Adininggar menyoroti masih banyaknya miskonsepsi masyarakat terhadap istilah statistik. Ia mencontohkan, PDB per kapita sering disalahartikan sebagai gaji rata-rata, padahal indikator tersebut mengukur nilai ekonomi per penduduk, bukan pendapatan individu. “Kami ingin masyarakat tidak lagi keliru memahami data. Literasi statistik harus ditingkatkan agar tidak terjadi misinterpretasi,” tegas Amalia.

Dalam acara tersebut, BPS membagikan booklet berisi produk statistik terbaru sebagai bahan edukasi. Amalia berharap media dapat membantu mengemas data dengan bahasa yang lebih sederhana tanpa mengorbankan akurasi. “Dengan penyajian yang komunikatif, masyarakat akan lebih mudah mencerna informasi berbasis data,” ujarnya.

Meutya menambahkan, upaya ini merupakan langkah awal menciptakan masyarakat cerdas data, di mana setiap keputusan—baik di level individu maupun kebijakan publik—didasarkan pada fakta yang terukur. “Kolaborasi antara pemerintah, BPS, dan media adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang lebih melek data,” pungkasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 14 Mei 2025 | 21:57 WIB
Kemkomdigi dan Pemprov Jabar Perkuat Kolaborasi Tekan Judi Online
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 14 Mei 2025 | 21:30 WIB
Menkomdigi - Gubernur Jabar Kolaborasi Sosialisasikan PP Tunas
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 14 Mei 2025 | 05:45 WIB
Sinergi Empat Pilar, Kapolda Maluku Dorong Tata Kelola Desa yang Transparan
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Rabu, 14 Mei 2025 | 05:08 WIB
Bupati Agam Resmikan Jalan Usaha Tani di Nagari Gadut
  • Oleh Isma
  • Senin, 12 Mei 2025 | 17:49 WIB
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton