- Oleh Dian Thenniarti
- Kamis, 14 November 2024 | 21:04 WIB
: Menaker Yassierli saat menyampaikan paparannya dalam acara Indonesia Human Capital and Beyond Summit yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (13/11/2024)/Foto : Biro Humas Kemnaker
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 13 November 2024 | 16:22 WIB - Redaktur: Untung S - 188
Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, menegaskan pentingnya pengembangan modal manusia (human capital) sebagai langkah utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, Indonesia diharapkan mampu menghadirkan tenaga kerja yang berdaya saing global di tengah dinamika perubahan dunia kerja dan kemajuan teknologi.
Hal itu diungkapkan dalam acara Indonesia Human Capital and Beyond Summit yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (13/11/2024).
"Tantangan untuk menciptakan SDM berdaya saing semakin kompleks, terutama di tengah kemajuan teknologi dan perubahan dunia kerja. Kita harus fokus pada peningkatan kompetensi, digitalisasi, dan ketahanan adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan, seperti yang selalu dikatakan Presiden Prabowo," ujar Menaker Yassierli dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik.
Menaker juga menekankan bahwa pemerintah telah menyusun berbagai program ketenagakerjaan untuk periode 2024-2029 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia. Salah satu fokus utama dalam program ini adalah peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui reskilling dan upskilling, terutama di sektor hijau, ketahanan pangan, dan digital.
Program ini tidak hanya dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk menghadirkan SDM yang mampu beradaptasi dengan perubahan. "Melalui program-program tersebut, kami berusaha meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah," ujarnya
Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga berfokus pada peningkatan pelindungan dan kesejahteraan tenaga kerja. Menaker menyebut bahwa perlindungan bagi pekerja akan diperkuat, termasuk dengan memastikan skala upah yang adil dan jaminan sosial yang memadai, khususnya bagi kelompok rentan dan penyandang disabilitas.
Dalam acara tersebut, Yassierli juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan untuk mewujudkan program pelatihan yang efektif. Menurutnya, program pelatihan ini harus relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini dan masa depan. "Dengan berbagai program pengembangan keterampilan, pelindungan sosial, dan inovasi dalam pengelolaan ketenagakerjaan, Kemnaker berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup dan daya saing tenaga kerja Indonesia," pungkasnya.
Melalui pengembangan SDM yang berdaya saing, Indonesia diharapkan dapat mencapai visi besar untuk menjadi negara yang maju dan kompetitif secara global pada tahun 2045. Acara Indonesia Human Capital and Beyond Summit ini menjadi wadah bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya untuk berdiskusi dan menyusun langkah-langkah konkret guna mencapai tujuan tersebut.