Kemenhub Integrasikan Simkapel dan Inaportnet, Efisiensi dan Keamanan Data Kapal Meningkat

: Wamenhub Suntana (ke empat dari kiri) bersama Dirjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi (ke lima dari kiri) bersama perwakilan asosiasi dan stakeholder menekan tombol tanda peresmian pengintegrasian Simkapel dan Inaportnet. Foto : Kemenhub


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 29 Oktober 2024 | 19:19 WIB - Redaktur: Untung S - 101


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi mengintegrasikan Sistem Informasi Manajemen Perkapalan dan Kepelautan (Simkapel) dengan Sistem Layanan Kepelabuhanan Secara Elektronik (Indonesia Portnet/Inaportnet). Langkah itu diambil untuk meningkatkan efisiensi layanan dan memperkuat keamanan data kapal di seluruh pelabuhan Indonesia.

Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, menyatakan bahwa integrasi kedua sistem ini adalah bentuk optimalisasi Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) untuk memenuhi kebutuhan layanan publik yang lebih cepat. "Integrasi ini adalah bagian dari upaya kita untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih efisien," ujar Suntana dalam keterangan resmi pada Selasa (29/10/2024).

Senada dengan hal tersebut, Dirjen Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, mengungkapkan bahwa integrasi Simkapel dan Inaportnet merupakan langkah strategis untuk mewujudkan SPBE, sesuai amanat Peraturan Presiden No.95 Tahun 2018 dan Keputusan Menteri Perhubungan No.112 Tahun 2022 tentang penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik di lingkungan Kemenhub.

"Dengan pengintegrasian Simkapel dan Inaportnet, kita dapat meningkatkan efisiensi, interoperabilitas, dan keamanan data, sehingga memperlancar proses administrasi pelayanan kapal dan barang di pelabuhan," jelas Capt. Antoni.

Implementasi integrasi ini membutuhkan kebijakan ketat dalam menjaga kerahasiaan, keutuhan, ketersediaan, keaslian, dan kenirsangkalan data. Sebagai langkah awal, dilakukan penandatanganan Non-Disclosure Agreement (Perjanjian Kerahasiaan) antara Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, yang mengelola Simkapel, dan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, yang mengelola Inaportnet. "Perjanjian ini menjadi landasan strategis untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data yang dipertukarkan antara kedua sistem," tambah Capt. Antoni.

Sebagai informasi, Simkapel telah dikembangkan sejak 2020 untuk mendukung pelaporan data gross tonnage kapal kepada International Maritime Organization-Global Integrated Shipping Information System (IMO GISIS). Sementara itu, Inaportnet diluncurkan pada 2016 untuk mengurangi masalah dwelling time dan meningkatkan Logistic Performance Index (LPI). Saat ini, layanan Inaportnet telah diterapkan di 264 pelabuhan di seluruh Indonesia.

Integrasi itu diharapkan tidak hanya mempercepat proses layanan kepelabuhanan, tetapi juga meningkatkan transparansi dan keamanan data yang krusial dalam sektor perkapalan dan pelabuhan di Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 24 November 2024 | 04:13 WIB
Strategi Padang Sambut Liburan Nataru: Aman, Nyaman, dan Bebas Premanisme
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 23 November 2024 | 07:45 WIB
Kementerian Perhubungan Antisipasi Pergerakan Masyarakat saat Libur Nataru
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 23 November 2024 | 07:15 WIB
Indonesia Bahas Sejumlah Agenda Penting di Sidang Dewan IMO ke-133
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 23 November 2024 | 06:40 WIB
PTP Nonpetikemas Kembali Raih Peringkat Perak di SNI Award 2024
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 23 November 2024 | 06:20 WIB
InJourney Airports Jadi Salah Satu Terbaik di Indonesia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 23 November 2024 | 06:15 WIB
Pelabuhan Benoa Dapat Atensi dari Dubes Austria
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 23 November 2024 | 05:30 WIB
PELNI Imbau Pengguna Jasa Antisipasi Kepadatan Pelabuhan saat Libur Nataru