- Oleh MC KOTA PADANG
- Minggu, 24 November 2024 | 04:13 WIB
: Menaker Ida Fauziyah saat bertemu pelaku usaha mikro di acara Business Matching di Kota Solo, Jawa Tengah pada Kamis (26/9/2024)/Foto : Biro Humas Kemnaker
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 27 September 2024 | 13:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 321
Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyambut positif bertambahnya jumlah wirausaha melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula serta pertumbuhan dan perkembangan wirausaha rintisan pada TKM Lanjutan.
Hal itu disampaikan saat membuka sekaligus memberikan arahan dalam acara Business Matching yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di kota Solo, Jawa Tengah pada Kamis (26/9/2024).
"TKM Pemula dan Lanjutan merupakan transformasi program perluasan kesempatan kerja yang dilakukan secara efektif dan berkesinambungan oleh Kemnaker, " kata Ida Fauziyah dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Jumat (27/9/2024).
Dengan penambahan tersebut, Menaker berharap akan terus mencetak wirausaha mandiri dan produktif, yang pada gilirannya dapat semakin membuka banyak peluang kerja.
Ida Fauziyah juga mengungkapkan, menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pada tahun 2023, jumlah pelaku usaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mencapai sekitar 66 juta dengan kontribusi UMKM mencapai 61 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau setara dengan Rp9,580 triliun. UMKM juga dapat menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja.
Menaker Ida Fauziyah memuji kontribusi usaha mikro kepada PDB Indonesia. Sebab dari 66 juta pelaku UMKM, sebanyak 98,7 persen tergolong usaha mikro. Sementara 1,22 persen merupakan usaha kecil, usaha menengah 0,10 persen, dan sebanyak 0,01 persen adalah usaha besar.
"Jadi kalau bapak ibu berkumpul, usaha mikro bisa melawan pengusaha-pengusaha kakap sembilan naga atau yang lainnya. Kontribusi bapak ibu luar biasa, jauh dibandingkan dengan mereka 0,01 persen, " ujarnya.
Namun, Menaker juga menyampaikan bahwa sebanyak 98 persen pelaku usaha mikro belum terakselerasi naik kelas skala usaha yang lebih tinggi. "Jadi kelasnya masih mikro. Kita harus mendorong semangat agar naik kelas dari mikro menjadi kecil, dari kecil naik menjadi menengah. Dari menengah baru mengalahkan sembilan naga, " ujarnya.
Di sisi lain, Ida Fauziyah menegaskan tantangan bagi wirausaha untuk dapat naik kelas semakin banyak. Di antaranya inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia, serta standardisasi dan sertifikasi.
"Business Matching yang telah beberapa kali kita laksanakan, merupakan puncak dari program TKM, diharapkan dapat menjadi sarana bagi pengembangan jejaring kemitraan usaha, mempertemukan wirausaha dengan pelaku usaha besar atau lembaga keuangan atau mitra terkait lainnya, agar terjadi kemitraan usaha," pungkasnya.