Menko Marves: Indonesia Berpotensi Kembangkan Genomik

: Dalam forum 2nd Anniversary Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi), Kamis, (12/9/2024), di Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan optimismenya mengenai potensi Indonesia dalam pengembangan genomik. Foto. Humas Kemenko Marves RI.


Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 13 September 2024 | 01:40 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 196


Jakarta, InfoPublik — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan optimismenya mengenai potensi Indonesia dalam pengembangan genomik. Hal tersebut dikatakannya pada forum 2nd Anniversary Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi), Kamis, (12/9/2024), di Jakarta.

Pada forum yang mengangkat tema “Future Directions in Genomics: Setting the Agenda for the Next Decade” ini, Menko Menko Luhut menjelaskan bahwa ide pengembangan genomik di Indonesia muncul selama pandemi COVID-19 bersama Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin.

Saat ini, BGSi telah berkembang melalui kerja sama dengan berbagai lembaga internasional, termasuk Beijing Genomics Institute (BGI).

BGSi, lanjut Menko Luhut, merupakan program nasional yang bertujuan untuk mendeteksi potensi penyakit di masa depan dan menyediakan pengobatan yang lebih presisi untuk masyarakat.

“Selain aplikasi di bidang kesehatan, teknologi genomik ini juga memiliki potensi untuk pengembangan di sektor pertanian dan sektor lainnya,” jelas Menko Luhut.

Menko Luhut menekankan pentingnya koordinasi dalam perencanaan genomik dan penyiapan infrastruktur untuk mendukung penelitian. Pemerintah sedang melakukan upaya untuk mengkoordinasikan special economic zone khusus untuk penelitian genomik.

Selain itu, human capital Indonesia diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat S2 dan S3 di Beijing, serta mengundang peneliti senior dari Tiongkok untuk bergabung dalam upaya membangun budaya riset di Indonesia.

“Kuncinya kita harus terpadu dalam perencanaannya. Selain itu, kami mengirimkan human capital untuk belajar di Beijing dan juga membawa senior researcher dari Tiongkok untuk bersama-sama membangun budaya riset,” ujar Menko Luhut.

Ia pun menyoroti potensi Indonesia dalam transformasi pertanian melalui pengembangan bibit unggul dan pupuk berkualitas. Pemerintah berkomitmen untuk menyiapkan infrastruktur yang diperlukan seperti air, listrik, dan jalan, yang esensial untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dalam sektor pertanian.

“Saya rasa Indonesia berada di posisi yang sangat baik dalam investasi karena banyak peluang yang ada. Kami memiliki banyak orang pintar dan fasilitas yang baik untuk mendukung penelitian, seperti di Bali yang memiliki dua kawasan ekonomi khusus untuk penelitian dan rumah sakit,” tambah Menko Luhut.

Dengan berbagai upaya ini, Menko Luhut optimis bahwa Indonesia akan dapat memanfaatkan potensi genomik untuk kemajuan kesehatan dan pertanian, serta meningkatkan posisi negara dalam investasi dan penelitian global.

 

Berita Terkait Lainnya