Terbitkan Aturan Baru, Ini Empat Program Prioritas Penyuluh Agama dan Penghulu

:


Oleh MC PROV RIAU, Sabtu, 27 April 2024 | 11:08 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 100


Rokan HIlir, InfoPublik - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Muliardi menyampaikan perihal program prioritas yang diterbitkan oleh Menteri Agama melalui Surat Edaran (SE) nomor 2 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Tugas Penyuluh Agama dan Penghulu dalam mendukung program prioritas pemerintah.

Muliardi menjelaskan, terdapat empat Program Prioritas Menteri Agama yang dituangkan dalam Surat Edaran tersebut, yaitu penurunan stunting, penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Melalui SE tersebut, Menteri Agama meminta kepada para Penyuluh Agama dan Penghulu agar berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan program pemerintah.

“Saya ingin menggiring mindset kita untuk mendukung program Presiden Jokowi dalam rangka mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Dalam hal ini yang menjadi fokus utama pemerintah adalah penurunan angka stunting," tegas Muliardi  saat menjadi nara sumber Pelatihan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau pada Kamis (25/4/2024).

Maka dari itu menurutnya permasalahan stunting perlu untuk diselesaikan, salah satunya melalui peran Penyuluh dan BP4 dalam memberikan pendampingan dan mensosialisasikan pentingnya menyiapkan kesehatan yang prima kepada calon pengantin yang akan melangkah ke jenjang pernikahan, salah satunya melalui pendekatan keagamaan.

Sementara itu, berkaitan dengan materi tentang Pembangunan Bidang Agama, Muliardi menerangkan bahwa Pemerintah telah berupaya mensinergikan kebijakan pembangunan bidang agama sehingga dapat tercipta kesamaan persepsi diantara pihak – pihak terkait dalam mencapai tujuan pembangunan di bidang agama.

“Pembangunan di bidang agama bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama dan saling menghormati antar pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kita semua bersaudara sebangsa dan setanah air meskipun keyakinan berbeda,” terangnya.

Diakhir pemaparannya Muliardi membuka sesi sharing dan diskusi bersama peserta pelatihan, tampak para peserta antusias memanfaatkan kesempatan yang diberikan untuk bertanya atau mengungkapkan gagasannya seputar materi yang diberikan.

 

(Mediacenter Riau/mad)