- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Jumat, 20 September 2024 | 17:36 WIB
: Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir. Foto: Kemendagri
Oleh Eko Budiono, Senin, 29 Juli 2024 | 13:02 WIB - Redaktur: Untung S - 305
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah (Pemda), serta seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga ketahanan pangan.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, melalui keterangan resmi, usai acara Badan Pangan Nasional (Bapanas) Awards 2024 di Jakarta, pada Minggu (28/7/2024).
Tomsi mengapresiasi gelaran tersebut, karena dinilai sebagai bentuk komitmen nyata terhadap peningkatan ketahanan pangan melalui pola kolaborasi yang efektif.
"Melalui momentum yang berbahagia ini, perkenankan saya untuk menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapanas sebagai penyelenggara kegiatan ini," kata Tomsi.
Tomsi menegaskan, ketahanan pangan tidak hanya berperan sebagai alat ekonomi, tetapi juga merupakan instrumen sosial politik yang memiliki dampak signifikan baik di tingkat nasional maupun global.
"Kesejahteraan masyarakat pada suatu negara sangat dipengaruhi oleh bahan pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi," katanya.
Selain itu, Tomsi juga mengapresiasi kerja sama yang telah dilakukan sejak 24 Oktober 2022 hingga saat ini antara pemerintah pusat dan daerah, yang telah menghasilkan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia.
Setiap minggu, pemerintah pusat dan daerah melakukan rapat koordinasi pengendalian inflasi. Forum tersebut menjadi wadah untuk menyampaikan perkembangan serta langkah strategis dalam pengendalian inflasi di daerah.
Namun, Tomsi juga menyoroti tantangan yang harus dihadapi dalam menjaga ketahanan pangan, mengingat sebaran ketahanan pangan di dalam negeri masih belum merata.
Berdasarkan data Indeks Ketahanan Pangan (IKP) 2023, nilai ketahanan pangan beragam antar-provinsi dan kabupaten/kota, sehingga hal ini menjadi tantangan bersama.
Guna mengatasi tantangan tersebut, Tomsi menyarankan beberapa alternatif penjagaan ketahanan pangan yang dapat direplikasi di daerah. Ini termasuk pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), pengembangan lumbung pangan masyarakat, pertanian keluarga, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pangan lokal.