Hutama Karya Kebut Proyek Bendungan Meninting di Lombok Barat

: Proyek Bendungan Meninting di Lombok Barat (dok Hutama Karya)


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 2 April 2024 | 22:46 WIB - Redaktur: Untung S - 224


Jakarta, InfoPublik – Proyek pembangunan Bendungan Meninting paket I yang berlokasi di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini telah mencapai 79,33 persen dan terus dikebut PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya agar bisa rampung pada 2024.

“Progress proyek cukup positif dimana Hutama Karya telah menyelesaikan sejumlah pekerjaan yakni galian, grouting, groutcap, cof erdam dan jalan akses bendungan dengan menyisakan pengerjaan main dam, bangunan fasilitas, serta lanskap,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip pada Selasa (2/4/2024).

Adjib mengatakan, proyek yang dimulai pada akhir 2019 ini diperlukan untuk mendukung program ketahanan pangan dan meningkatkan pasokan air di wilayah NTB.

Proyek senilai Rp875,2 miliar itu dinilai berpotensi mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 hektare (ha) yang akan memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara, khususnya di wilayah Senggigi sebesar 150 liter perdetik.

“Serta berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebesar dua kali 0.4 megawatt (mw),” tuturnya.

Lebih lanjut Adjib mengatakan, Bendungan Meninting memiliki keunikan tersendiri pada posisi geografisnya karena bagian sisi Utaranya, terdapat perbukitan hijau, sementara di sisi Selatan berbatasan langsung dengan Kota Mataram

“Kombinasi ini menciptakan pemandangan yang indah dan menjadikan Bendungan Meninting juga memiliki potensi pariwisata termasuk wisata air, agrowisata, bumi perkemahan, serta berbagai objek lainnya,” jelas EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Menurut Adjib, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ini bukan hanya menyelesaikan pembangunan Bandungan Meninting dengan hasil yang terbaik, namun harus juga dapat dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Caraya dengan melakukan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) diantaranya memberikan bantuan berupa pembangunan Masjid di Dusun Murpeji dan Dusun Batu Kemalik, pembangunan ruang kelas SD III Bukit Tinggi, penataan petak bidang lahan relokasi Dusun Batu Kemalik serta pembuatan jalan di Dusun Murpadang.

Hutama Karya juga berupaya meminimalisir dampak proyek terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar dengan langkah mitigasi membuat kolam olakan lumpur untuk menampung sedimen hasil galian agar aliran air dari sungai ke hilir bendungan tidak keruh.

Selain itu juga dilakukan perapihan dan penghijauan dengan media Geomat (material geosintetik untuk konservasi tanah) pada area galian bendungan yang terletak di atas ketinggian genangan.

“Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek sesuai target, mengedepankan mutu yang baik serta prinsip keamanan dan keselamatan selama proses pengerjaan bendungan hingga selesai,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Sementara itu, PPK Bendungan Meninting, BWS NT 1, Lalu M. Asgar, mengatakan, pembangunan Bendungan Meninting ini dapat membantu Pemerintah Daerah dalam memitigasi persoalan kekeringan di Pulau Lombok.

“Kami berharap nantinya potensi air baku dapat dimaksimalkan serta kebutuhan irigasi pertanian bagi masyarakat dapat terpenuhi,” tandas Asgar.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 13:03 WIB
Wartawan Malut Siap-Siap, PWI dan BUMN akan Gelar UKW Gratis!
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 22:26 WIB
SIG Bukukan Laba Rp472 Miliar di Kuartal Pertama 2024
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 16:00 WIB
Jaga Ketersediaan Air, Presiden Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 16:03 WIB
Bendungan Tiu di NTB Mampu Tampung 60,8 Juta Meter Kubik Air
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 13:56 WIB
Presiden Resmikan 5 Ruas Inpres Jalan Daerah Sepanjang 40,6 km di NTB