HUT BSN ke-27, Optimistis Tingkatkan Standardisasi Ekonomi Indonesia

: Kepala Badan Standarisasi Nasional, Kukuh S. Achmad saat penyampaiannya di HUT BSN Ke-27/ foto; Humas BSN


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 26 Maret 2024 | 16:04 WIB - Redaktur: Untung S - 273


Jakarta, InfoPublik - Badan Standardisasi Nasional (BSN) merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-27, menandai tonggak berdirinya pada 26 Maret 1997. Sebagai instansi pemerintah yang membina kegiatan standardisasi secara nasional di Indonesia, di usianya yang ke-27 tahun ini dengan mengusung tema “Terus Berkarya Untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia”, BSN berbicara tentang apa dampak standardisasi bagi ekonomi di Indonesia.

“Mengutip laporan dari Centre for Economics and Business Research (Cebr) London, UK, untuk International Organization for Standardization (ISO) yang dirilis pada Juli 2023, berjudul "The Economic Impact of Standards in Indonesia", standardisasi ternyata berpengaruh terhadap 21,2 persen dari pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dan 14,5 persen dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia,” jelas Kepala BSN Kukuh S. Achmad di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Dalam laporan itu, lanjut Kukuh, analisis yang dilakukan mencakup periode antara 1994 hingga 2019 di Indonesia dan mengikuti kerangka metodologis ISO untuk mengeksplorasi dampak jumlah standar terhadap tenaga kerja. Temuan menunjukkan bahwa peningkatan 1 persen dalam jumlah standar terkait dengan peningkatan 0,16 persen dalam produktivitas tenaga kerja selama periode yang dinilai.

Pertumbuhan jumlah standar ini juga berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Antara 1994 dan 2019, jumlah standar di Indonesia tumbuh dengan rata-rata 6,1 persen per tahun, sementara pertumbuhan rata-rata tahunan produktivitas tenaga kerja adalah 4,5 persen.

“Itu menunjukkan bahwa standardisasi terkait dengan 21,2 persen dari pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dan 14,5 persen dari pertumbuhan PDB di Indonesia selama periode tersebut,” ungkapnya.

Menurut Kukuh, standardisasi dapat membantu industri mengatasi berbagai tantangan yang jika tidak diatasi akan menghasilkan hasil yang kurang optimal bagi pelaku bisnis, pembuat kebijakan, dan konsumen.

“Standardisasi memiliki peran dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis dengan mengurangi biaya produksi, memperluas peluang pasar, dan meningkatkan efektivitas secara keseluruhan dalam memproduksi barang dan jasa,” ujar Kukuh.

Standardisasi memiliki peran yang saling terkait dengan faktor-faktor lain, seperti kemajuan teknologi dan inovasi. Oleh karena itu, standar tidak hanya memiliki dampak langsung pada produktivitas tenaga kerja, tetapi juga terkait dengan mendorong faktor-faktor lain.

Dalam konteks penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), misalnya. Penerapan SNI banyak diakui manfaatnya bagi para penerap baik untuk internal perusahaan atau organisasi maupun peningkatan kepercayaan pelanggan. Manfaat bagi perusahaan atau organisasi tersebut, tentunya akan memberikan dampak ekonomi secara nasional, juga terhadap penyerapan dan produktifitas tenaga kerja.

“Kami banyak menerima testimoni dari pelaku usaha setelah mereka menerapkan SNI,” ujar Kukuh. Dua perusahaan Penerima SNI Award Peringkat Platinum tahun 2023, PT Pertamina Lubricants dan Penerima SNI Award Peringkat Emas, PT Schneider Indonesia, contohnya.

Mereka, lanjut Kukuh, menyampaikan bahwa dengan menerapkan standar, secara tidak langsung akan meningkatkan brand value dan market share perusahaan.

Selain itu, mereka juga menyampaikan, dengan menerapkan standar juga dapat melindungi karyawan. Karena, tanpa standar, maka kesehatan, keselamatan, akan membahayakan, di mana produk yang dihasilkan akan bertanggungjawab terhadap lingkungan. Adapun, tiap proses terkait dengan standarisasi. Mulai dari supplier, proses produksi, delivery, purna jual, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Sementara, PT Pertamina Lubricants menyatakan bahwa dengan menerapkan SNI dan standar internasional, membantu produknya untuk bersaing secara sehat di pasar domestik dan mampu bersaing di pasar global.

Dengan memenuhi standar yang diakui secara internasional, produk Indonesia dapat lebih mudah diterima dan diakui di pasar internasional.

“Tidak hanya itu, mereka juga mengakui bahwa dengan SNI dapat mendorong inovasi dan efisiensi dalam proses produksi. PT Pertamina Lubricants terus berupaya untuk mengembangkan produk dan layanan dengan teknologi dan metode yang mematuhi standar, meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi,” tambah Kukuh.

Oleh karena itulah, Kukuh menegaskan bahwa standar terbukti memiliki peran yang penting dalam ekonomi Indonesia. Kontribusi standar terhadap PDB Indonesia, meskipun berada di bagian rentang tengah hingga bawah, tetaplah signifikan dalam konteks pertumbuhan ekonomi.

Kukuh menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam memajukan standarisasi di Indonesia, serta mengajak untuk terus memperkuat peran standar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 09:45 WIB
BSN Siap Dukung Pengembangan Standar Critical and Emerging Technology
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 09:44 WIB
BSN Siap Dukung Upaya Industri Penerbangan Berkelanjutan dengan Sertifikasi SAF
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Minggu, 5 Mei 2024 | 17:31 WIB
BRIN Luncurkan Buku Pemanfaatan Transformasi Digital UMKM Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 22:03 WIB
BRIN Paparkan Model Tiga Dimensi Wujudkan Kota Pintar
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 21:57 WIB
BRIN Kenalkan Metode Nested-PCR untuk Deteksi Penyakit Hewan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 22:00 WIB
Rekrutmen CASN 2024 Dilaksanakan Ketat dan Transparan sesuai Jadwal
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 13:55 WIB
Jakarta Tingkatkan Kualitas Merdeka Belajar untuk Indonesia Maju
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 06:55 WIB
BRIN-RBG Kew Inggris Gelar Pelatihan Taksonomi Tumbuhan