Pelaku UMKM di Magelang Antusias Berpartisipasi dalam Pertemuan AEM   

:


Oleh Tri Antoro, Rabu, 22 Maret 2023 | 18:59 WIB - Redaktur: Untung S - 223


Jakarta, InfoPublik - Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Magelang Basirul Hakim menyatakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) antusias dengan Pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat ke-29. Pelaku UMKM percaya, pertemuan tersebut dapat berdampak positif pada perekonomian daerah.

"Kami kerap mengajak UMKM unggulan di Kabupaten Magelang dalam berbagai pameran. Kali ini, di kegiatan AEM Retreat 2023,” kata  Basirul Hakim yang dikutip melalui siaran pers pada Rabu (22/3/2023). 

Menurut Basirul, potensi UMKM di Kabupaten Magelang sangat menjanjikan. Karena memiliki diversifikasi produk yang beragam yang dibuat oleh lebih dari 106 ribu pelaku UMKM. Produk yang dimaksud seperti makanan olahan, kerajinan, batik, butik dan aneka kuliner khas yang lain yang berbasis potensi lokal. Dengan diperkirakan potensi tersebut mampu menyerap 161.552 orang tenaga kerja. 

Basirul berharap, melalui kegiatan pameran dapat memperkenalkan produk lokal dan memperluas jaringan pemasaran untuk ekspor agar lebih memiliki daya saing yang lebih besar.  Produk UMKM  tersebut secara langsung mempertemukan produsen dengan konsumen sehingga menjadi sarana yang efektif dalam mempertemukan pelaku UMKM.

“Dengan demikian, tercipta kemitraan antarpelaku UMKM,” kata Basirul. 

Senada, dengan hal itu, Pelaku UMKM Batik Ecoprint Ida Puji Astuti mengatakan, keinginan memiliki usaha yang bernilai untuk melestarikan budaya telah mengantarkan dirinya menjadi pengusaha Batik Ecoprint terkemuka di Kabupaten Magelang. 

“Banyak pelaku UMKM di Kota Magelang yang memproduksi batik tulis dan jumputan dalam jumlah besar. Selain unik, pembuatan batik ecoprint terbilang lebih mudah dibandingkan batik tulis,” ungkap Ida. 

Selain itu, pembuatan Batik Ecoprint lebih cepat dan mudah. “Apalagi bahan baku pewarnanya juga ramah lingkungan, seperti menggunakan kayu, dedaunan dan bunga sehingga berbeda dengan pembuatan batik tulis atau batik cap,” imbuh Ida. 

Sementara itu, Ketua Paguyuban Batik Sawut Sewu Saniyya mengatakan meski bukan sebagai daerah sentra batik seperti Yogyakarta dan Solo, Magelang memiliki batik dengan keistimewaan tersendiri. 

"Kami ikut sertakan Batik Magelang di pameran AEM ini sebagai ajang promosi," katanya. 

Istihanah, pemilik produk kerajinan kayu Sals, mengatakan kerajinan kayu sedang menunjukkan trend positif atau sedang digandrungi. “Usaha mikro sebagai salah satu pelaku pembangunan ekonomi di daerah perlu diberdayakan melalui pendataan, pembiayaan, produksi serta produktivitas dan pemasarannya," kata Istihanah. 

Foto: Humas Kemendag