:
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 30 Juli 2022 | 13:04 WIB - Redaktur: Untung S - 382
Jakarta, InfoPublik - Dekan Fakultas Teknik UGM Prof. Ir. Selo menyampaikan apresiasinya terhadap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah melibatkan perguruan tinggi di Indonesia, dalam pembangunan proyek strategis nasional kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek.
"Terima kasih kesempatan yang diberikan Kemenhub untuk masuk ke dunia perkeretaapian. Kami selama ini mungkin kurang area bermain, kurang masuk kesana, tentu hal ini menjadi suatu kesempatan yang luar biasa agar kami dapat berkontribusi membangun kemandirian teknologi," ungkap Selo sebagaimana dikutip InfoPublik pada Sabtu (30/7/2022).
Menurutnya, hal itu menjadi kesempatan bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi pada pembangunan infrastruktur transportasi khususnya teknologi sektor perkeretaapian.
Selo berharap, keterlibatan tersebut akan menjadi kesempatan bagi Indonesia ke depan untuk tidak lagi bergantung dengan teknologi luar negeri.
"Itu suatu kesempatan bagi kita untuk sedikit demi sedikit menguasai meskipun baru mengintegrasikan, menjadi kesempatan bagi kita untuk menguasai paling tidak kita tidak tergantung pada vendor tertentu sehingga kita punya kewenangan keleluasaan untuk memilih, ini adalah suatu kemandirian keputusan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melibatkan perguruan tinggi di Indonesia dalam pembangunan proyek strategis nasional kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek untuk mendampingi Kementerian Perhubungan dalam melakukan review atas kesiapan operasi LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Menhub menegaskan, pihaknya ingin agar nantinya baik proyek kereta cepat Jakarta-Bandung maupun proyek LRT Jabodebek tidak hanya memiliki kualitas konstruksi yang baik, namun juga memiliki standar pelayanan dan keselamatan yang prima saat beroperasi nanti.
Ia berharap, nantinya kedua proyek tersebut memiliki kualitas yang sama dengan kereta cepat Shinkansen yang beroperasi di Jepang.
"Zero accident harus menjadi prinsip utama kita, apalagi dua proyak ini sarat teknologi baru. Oleh karenanya saya datang ke laboratorium untuk mengundang langsung keterlibatan UGM dan ITB menjadi tenaga ahli pendamping Kementerian Perhubungan dalam melakukan review akan kesiapan operasi LRT Jabodebek, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama konsultan Crossrail International yang ditugaskan dari Department for Transportation Inggris," kata Menhub.
Ia menegaskan, agar Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain. Menhub yakin Indonesia mampu bersaing dengan negara luar. Menurutnya di kereta MRT Indonesia sudah punya pengalaman, termasuk KAI juga sudah punya pengalaman di LRT. Oleh karena itu baik LRT maupun kereta cepat harus berhasil dan zero accident.
Menhub juga mendorong peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada proyek infrastruktur transportasi.