Pengembangan Stasiun Manggarai Jadi Pusat Integrasi Antarmoda

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 8 Juli 2022 | 17:25 WIB - Redaktur: Untung S - 491


Jakarta, InfoPublik – Integrasi antarmoda menjadi salah satu fokus utama sekaligus melengkapi pengembangan Stasiun Manggarai. Hal ini untuk memudahkan mobilitas masyarakat, sekaligus meningkatkan ridership yang melalui stasiun ini.

Untuk itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait untuk menata lingkungan di sekitar Stasiun Manggarai untuk menunjang operasional stasiun.

"Kami terus berkoordinasi dengan Pemda DKI Jakarta terkait akses dan penataan ruang di sekitar Stasiun Manggarai untuk memaksimalkan fungsi stasiun sebagai kawasan transit oriented development (TOD) di lahan seluas 2,4 hektar ini," ujar Dirjen Perkeretaapian, Zulfikri, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Jumat (8/7/2022).

Pengembangan Stasiun Manggarai, lanjut Zulfikri, menjadi kebutuhan yang mendesak dan perlu segera dituntaskan. Pasalnya, kondisi Stasiun Manggarai sebelum dikembangkan relatif sangat terbatas untuk melayani perjalanan kereta api (KA) dan lonjakan jumlah penumpang yang cukup signifikan setiap tahunnya.

"Dengan hanya delapan jalur untuk KRL, dan dua jalur untuk KA antarkota, Stasiun Manggarai harus menanggung beban sejumlah 726 perjalanan KA setiap harinya dengan total 1,2 juta penumpang, sehingga menyebabkan penumpukan dan antrian kereta untuk masuk ke Stasiun Manggarai," urainya.

Zulfikri optimis melalui pembangunan Stasiun Manggarai ini, permasalahan dalam layanan kereta api komuter di kawasan aglomerasi Jabodetabek perlahan dapat diatasi. Sebab, nantinya Stasiun Manggarai akan memiliki 18 jalur aktif untuk melayani KRL, KA Jarak Jauh, dan KA Bandara.

Bak gayung bersambut, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia/KAI (persero), Didiek Hartantyo, pun menyatakan siap mendukung upaya DJKA dalam mengembangkan Stasiun Manggarai. "Kami akan mengupayakan optimalisasi prasarana termasuk peron pada Stasiun Manggarai untuk menunjang operasional kereta api agar pembangunan dapat berlangsung dengan lancar," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa KAI Group siap mendukung dengan menambah KA feeder untuk KRL Commuterline dan peningkatan serta penambahan kapasitas angkut untuk mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai. Selain itu, Didiek juga memastikan bahwa KAI Group memiliki sarana dan sumber daya manusia yang siap untuk menunjang rencana peningkatan layanan di Stasiun Manggarai.

"Kami juga akan memaksimalkan operasional Stasiun Matraman yang sudah selesai dibangun oleh rekan-rekan DJKA sebagai alternatif bagi penumpang selain Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara," pungkas Didiek.

Sebagai informasi, pengembangan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia diproyeksikan akan menjadi episentrum baru dari pergerakan masyarakat di kawasan aglomerasi Jabodetabek.

Foto: Istimewa