:
Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 17 Mei 2022 | 21:06 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 324
Jakarta, InfoPublik - Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi, mengapresiasi rencana pembangunan pelabuhan hortikultura di Jawa Tengah (Jateng) yang bisa menjadi model perencanaan pembangunan infrastruktur logistik di Indonesia.
Pembangunan pelabuhan hortikultura itu dikatakannya memiliki lima aspek utama. Pertama, implementasi logistik berbasis komoditas berkaitan dengan perbedaan proses penanganan dan fasilitas sesuai dengan karakteristik komoditas.
"Proses penanganan yang salah dan fasilitas yang tidak memadai bisa berdampak terhadap kerusakan komoditas. Kerusakan komoditas buah dan sayur dalam proses distribusi diperkirakan sekitar 6 - 10 persen," jelasnya Selasa (17/5/2022).
Kedua, pengembangan pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur utama logistik untuk peningkatan ekspor komoditas potensial Jateng, yaitu hortikultura dan komoditas pertanian lainnya.
Ketiga, implementasi supply chain management (SCM) dengan fasilitasi dukungan kegiatan masyarakat di banyak sektor, seperti pendampingan dan pelatihan kepada petani, nelayan, peternak, hingga pelaku UMKM.
"Dalam banyak kasus, pengembangan infrastruktur (termasuk pelabuhan) tidak berorientasi terhadap pengguna yang seringkali membutuhkan pemberdayaan. Hal ini sangat mempengaruhi pemanfaatan infrastruktur itu serta keberlanjutannya," ujarnya.
Keempat, penyiapan regulasi yang mendukung yaitu Peraturan Daerah tentang Tata Kelola dan Pemasaran Ekspor Produk Pertanian, Peternakan, Perikanan dan UMKM
Kelima, koordinasi yang baik dengan Kementerian Pertanian dan kementerian/lembaga terkait lain, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Oleh karena itu, SCI merekomendasikan peningkatan kompetensi SDM untuk mendukung pengoperasian dan pengembangan pelabuhan hortikultura, terutama dalam pemahaman dan implementasi cold chain management.
Selain itu, SCI merekomendasikan daerah-daerah lain juga mengembangkan infrastruktur logistik untuk meningkatkan daya saing komoditas potensialnya masing-masing berdasarkan lima aspek itu.
Sebelumnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memang menyatakan optimismenya bahwa keberadaan pelabuhan hortikultura di Jateng tinggal selangkah lagi. Pelabuhan itu diharapkan akan meningkatkan ekspor dan impor hortikultura maupun komoditas Jateng lainnya.
Informasi pada portal resmi Provinsi Jateng menyebut ekspor pertanian Jateng ke berbagai negara pada 2021 mencapai Rp11,10 triliun. Jumlah itu lebih besar dibanding dua tahun sebelumnya, di mana ekspor pertanian Jateng pada 2019 tercatat Rp8,48 triliun, dan 2020 naik menjadi Rp9,13 triliun.