:
Oleh Wahyu Sudoyo, Minggu, 26 Desember 2021 | 06:54 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 392
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dipastikan terus memperkuat pertumbuhan ekonomi digital di perdesaan seiring peningkatan konsumen digital Kawasan tersebut semenjak awal pandemi COVID-19 di Indonesia.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Kominfo, Doddy Setiadi menyatakan, upaya tersebut akan terus dilakukan agar perdesaan juga memiliki infrastruktur dan teknologi digital yang bisa diakses seluruh warganya.
“Kementerian Kominfo memastikan bahwa daerah pedesaan tidak jauh tertinggal dari pusat ekonomi perkotaan dalam hal kesiapan infrastruktur dan teknologi,” tandas Irjen Kominfo dalam pengantar Diskusi Forum Bisnis: Postal Opportunity in Rural Region in Digital e-Commerce yang berlangsung virtual dari Paviliun Indonesia, Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab, pada Sabtu (25/12/2021).
Menurut Irjen Kominfo, selama pandemi, terjadi peningkatan jumlah konsumen digital sebanyak 21 juta orang di Indonesia, yang 72 persen diantaranya berasal dari wilayah pedesaan.
Angka ini dinilai menunjukkan pertumbuhan penetrasi e-commerce yang cukup potensial di pasar terbesar di Indonesia.
“Bahkan (jumlah konsumen digital perdesaan), sudah siap untuk menciptakan dan menangkap nilai tambah era digital, serta berkontribusi pada pengembangan e-commerce yang lebih inklusif,” imbuhnya.
Lebih lanjut Irjen Kominfo menjelaskan, masa pandemi yang disertai penerapan jaga jarak serta karantina, memicu banyak penutupan usaha dan transaksi fisik.
Di sisi lain, masyarakat mulai beralih memanfaatkan platform e-commerce dan transaksi digital dalam memenuhi kebutuhannya dan membuka peluang usaha baru.
“Keberadaan infrastruktur dan platform digital membuka peluang bagi masyarakat, terutama dari pedesaan, menjual produk melalui pasar online,” tutur Doddy.
Dalam hal ini, kata Irjen Kominfo, penjual online dari pedesaan Indonesia dapat menjangkau jutaan pelanggan dan terhubung dengan pelanggan nasional dari desa tempat tinggal mereka.
“Itu akan mengurangi biaya transaksi, memanfaatkan skala dan cakupan ekonomi, dan memungkinkan penjual mengakses kumpulan besar pelanggan melalui platform digital,” jelasnya.
(foto: InfoPublik/Istimewa).