:
Jakarta, InfoPublik - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan PMI Manufaktur Indonesia kembali berekspansi setelah dua bulan berada di level kontraksi yang cukup dalam.
"Pada September 2021, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 52,2," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Oktober 2021 pada Senin (25/10/2021).
Menurutnya, pelonggaran restriksi di tengah penurunan COVID-19 menjadi faktor utama dalam peningkatan aktivutas manufaktur.
Menkeu mengungkapkan, PMI Manufaktur di beberapa negara ASEAN juga mulai pulih seiring dengan terus membaiknya kondisi pandemi.
Demikian juga dengan PMI Manufaktur Global. Menkeu menjelaskan, pada September 2021 PMI Manufaktur Global tercatat ekspansif di level 54,1. Hal ini juga di dorong menurunnya kasus COVID-19 dan meningkatnya reopening.
"Kinerja manufaktur di Eropa dan Amerika Serikat masih menjadi kontributor utama berlanjutnya penguatan menufaktur global," ujar Menkeu
Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, Menkeu mengatakan bahwa Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,0 persen pada kuartal III-2021.
Pada kuartal IV-2021, lanjut Menkeu, pertumbuhan ekonomi nasional berpotensi rebound dengan pola aktivitas yang lebih normal. Meskipun perlu mewaspadai eskalasi risiko global terutama dari faktor rebalancing Cina.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengungkapkan secara keseluruhan pada 2021 kinerja ekonomi menunjukkan pemulihan global. Hal ini perlu dipertahankan dengan upaya pengendalian COVID-19 yang komprehensif.
Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu