:
Jakarta, InfoPublik - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi mengatakan perkembangan pasar modal di penghujung tahun 2020 telah mengarah ke jalur yang positif.
"Respon pasar mulai membaik seiring dukungan kebikan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional," kata Inarno dalam acara Peresmian Penutupan Perdagangan BEI TAhun 2020 di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Menurutnya, respon pasar tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menunjukkan perbaikan di Semester II-2020, diikuti dengan lonjakan likuiditas perdagangan yang mencapai Rp9,18 triliun per hari, dan jumlah frekuensi perdagangan yang mencapai tren tertinggi di antara bursa-bursa kawasan ASEAN dalam tiga tahun terakhir.
"Tren positif juga diikuti sejumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di tahun 2020. Pada tahun ini ada 51 perusahaan yang melakukan IPO, sehingga perusahaan yang tercatat di bursa mencapai 713 perusahaan," ujarnya.
Ia menambahkan, aktivitas perdagangan yang pesat dimasa pandemi turut menempatkan BEI sebagai bursa dengan aktivitas tertinggi di antara bursa kawasan ASEAN dalam memfasilitasi berbagai perusahaan untuk menggalang dana melalui pasar modal.
Pertumbuhan aktivitas Go-Publik turut diikuti tren pertumbuhan jumlah investor pasar modal. Meski dihadapkan pada situasi pandemi, jumlah investor terus bertambah menjadi 3,87 juta investor atau tumbuh 56,0 persen sepanjang tahun 2020.
Satu hal yang menarik adalah adanya peningkatan transaksi investor, yang mencapai 94.000 investor per hari atau meningkat 73,0 persen94rb investor perhari 73 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Bahkan terdapat peningkatan aktivitas transaksi dari kalangan investor retail, yakni melonjak empat kali lipat dalam 11 bulan terakhir ini. Tahun ini merupakan tahunnya investor retail di pasar modal Indonesia dan semoga menjadi pondasi besar dalam pertumbuhan pasar modal ke depan," pungkasnya.
