:
Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia yang tercatat pada posisi 6.355,65 pada akhir 2017 atau merupakan rekor tertinggi baru di sepanjang sejarah pasar modal domestik.
IHSG BEI ditutup menguat 41,60 poin atau 0,65 persen menjadi 6.355,65. Angka ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 9,04 poin (0,84 persen) menjadi 1.079,38.
"Alhamdulillah telah kita tutup pada sore hari ini indeks harga saham gabungan dengan angka 6355,65. Ini angka yang di luar perkiraan kita semuanya," kata Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (29/12)
Sejumlah capaian di sektor pasar modal Indonesia yaitu peningkatan jumlah investor sebesar 44 persen dalam dua tahun terakhir menjadi 1,12 juta investor dan diikuti kenaikan nilai investasi investor domestik mencapai Rp340 triliun pada tahun ini.
Pada 2017 juga ada 37 perusahaan tercatat yang melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia yang merupakan tertinggi di BEI pada 23 tahun terakhir serta yang terbanyak di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara.
Tahun 2017 diawali dengan banyak ketidakpastian yang terjadi baik di dunia internasional maupun nasional. Hal ini kemudian menjadi kekhawatiran para analis ekonomi. Namun dengan ditutupnya bursa di angka yang jauh dari perkiraan, Presiden berpesan untuk tidak takut dalam mengambil risiko.
"Kalau kita lihat 2017 hampir semua risiko di awal tahun kita wanti-wanti akan meledak ternyata bisa kita lewati dengan baik semua. Angka-angkanya sudah disampaikan Dirut Bursa atau Ketua OJK jelas semua, kenapa momentum baik ini tidak digunakan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," tegas Presiden.
Presiden juga mengingatkan akan ada diselenggarakanya Pilkada pada tahun depan, namun jangan sampai hal tersebut menjadi penghambat bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Jangan senang menyebar informasi negatif.
"Kalau kita sampai terjebak pada ketakutan terhadap resiko, kita akan kehilangan peluang kesempatan secara cepat. Padahal kadang kesempatan hanya datang sekali," pesan Presiden Jokowi.
Tidak hanya itu, Presiden juga mengungkapkan untuk pertama kali dalam 7 tahun, di tahun ini laju pertumbuhan perdagangan kembali di atas laju pertumbuhan ekonomi dunia. Arus modal ke negara-negara berkembang mencapai sebuah rekor. Ekspor, impor, serta investasi di Indonesia juga melonjak tinggi.
"Angka-angka seperti ini harus kita ikuti terus sehingga menumbuhkan rasa optimisme. Jangan takut karena risiko akan selalu ada. Justru itulah peluangnya," pungkasnya.