:
Oleh Dian Thenniarti, Senin, 29 Mei 2017 | 07:47 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 879
Jakarta, InfoPublik - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus meningkatkan kualitas layanan jasa penyeberangan melalui pengembangan dan peningkatan fasilitas pelabuhan yakni dermaga eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Dengan nilai investasi sekitar Rp500 miliar, ditargetkan dermaga eksekutif ini dapat beroperasi tahun 2018, sekaligus mendukung perhelatan Asian Games yang akan digelar di Jakarta dan Palembang.
Adapun pembangunan dermaga eksekutif pelabuhan Merak dan Bakauheni ini merupakan proyek sinergi antara 3 (tiga) BUMN yaitu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT PP (Persero) Tbk, dan PT Patra Jasa, yang akan membangun kawasan terpadu dengan fasilitas terminal, hotel, taman, musholla, komersial area dan lounge.
Proses pembangunan dermaga dan terminal eksekutif memperoleh apresiasi dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
"Saya mengapresiasi PT ASDP yang membangun suatu dermaga dan terminal yang canggih yang lain dari pada yang lain, ini meningkatkan level of service (pelabuhan penyeberangan)," ujar Menhub usai meresmikan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Dermaga 6 Eksekutif, Dermaga 7 Pelabuhan Merak dan Dermaga 7 Eksekutif Pelabuhan Bakauheni yang dilaksanakan Sabtu (27/5) di Pelabuhan Merak, Banten.
Terkait dengan upaya peningkatan pelayanan, Menhub Budi meminta kepada PT ASDP untuk segera menerapkan dan mensosialisasikan ketentuan pembatasan umur, ukuran dan kecepatan kapal di lintas penyeberangan Merak - Bakauheni.
"Sekarang ini kapal di bawah 10 knot itu juga sudah tidak boleh disini, jadi yang akan datang kapal berukuran 5000 GT dan knotnya jg akan kita naik kan kalo bisa di atas 15 knot," ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya nantinya kapal berukuran di bawah 5000 GT akan dialihkan untuk melayani di beberapa lintasan penyeberangan lainnya seperti di Batam, Balikpapan, Bali itu bisa beroperasi di sana.
Terkait permintaan Menhub soal peningkatan pelayanan, Direktur Pelayanan dan Fasilitas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Christine Hutabarat mengatakan dengan adanya dermaga eksekutif, nantinya akan ada pemisahan jalur masuk antara penumpang dan kendaraan kecil dengan truk. Bagi pengguna jasa reguler tetap dipersilakan menikmati pelayanan tarif reguler di dermaga 1-5.
"Dermaga eksekutif ini memang untuk melayani penumpang/kendaraan kecil, ada boarding lounge, vallet parking, serta retail makanan dan minuman. Adapun waktu bongkar muat (port time) ditetapkan maksimal 45 menit. Dengan layanan yang khusus ini, maka berlaku tarif yang berbeda," tuturnya.
Untuk kapal yang beroperasi di dermaga eksekutif ini, lanjut Christine, juga memiliki standar. "Kecepatan kapal minimal 15 Knot, terdapat kabin VIP dan Eksekutif dimana menyediakan reclining seat, AC, toilet, live music, bar, kantin, serta mushola. Dan yang terpenting, waktu pelayaran (sailing time) dari Merak menuju Bakauheni, maksimal 1 jam," jelasnya.
Namun demikian, layanan dermaga eksekutif ini tidak hanya dapat dinikmati oleh pengguna jasa yang ingin menyeberang, tetapi beragam fasilitas retail dan lifestyle juga dapat dinikmati oleh pengunjung non penyeberangan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi menambahkan, untuk ke depannya, Pelabuhan Merak tidak hanya menjadi simpul transportasi tetapi akan dikembangkan menjadi simpul ekonomi melalui pengembangan properti dan lifestyle untuk menarik minat pelanggan non-penyeberangan.
"Kehadiran dermaga eksekutif ini bagian dari solusi penataan pelabuhan untuk melayani segmen penumpang dan mobil pribadi (golongan I) dengan layanan dan tarif khusus. Tren pelabuhan tidak sebatas prasarana untuk menyeberang, tetapi menjadi destinasi wisata yang dapat memberikan atmosfer dan pengalaman berkesan berupa layanan kelas premium saat dikunjungi," ujar Faik Fahmi.
Rencananya, proyek dermaga eksekutif Pelabuhan Merak akan dibangun di lahan seluas 41.803 meter persegi dan Pelabuhan Bakauheni diatas lahan seluas 48.446 meter persegi. Melalui proyek sinergi ini, diharapkan dapat memberikan akses terbaik bagi masyarakat dan wisatawan lokal dan asing yang ingin menyeberang dari dan ke pulau Jawa dan Sumatera.
Berdasarkan data PT ASDP, tren pertumbuhan penumpang di pelabuhan Merak dan Bakauheni mencapai 3 persen per tahunnya. Adapun jumlah penumpang yang menyeberang dari Merak menuju Bakauheni tahun 2016 mencapai total 1,55 juta orang atau naik 21 persen dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1,28 juta orang. Kendaraan roda 4 atau lebih tercatat mencapai 1,79 juta unit atau naik 6 persen dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1,64 juta unit.
Sebaliknya, jumlah penumpang yang menyeberang dari Bakauheni menuju Merak tahun 2016 mencapai total 1,66 juta orang atau naik 30 persen dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1,28 juta orang. Kendaraan roda 4 atau lebih tercatat mencapai 1,71 juta unit atau naik 9 persen dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1,57 juta unit.