:
Oleh Wawan Budiyanto, Senin, 15 Mei 2017 | 14:02 WIB - Redaktur: Juli - 501
Jakarta, InfoPublik - Indonesia dan Tiongkok menjalin kerja sama melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Kementerian Perindustrian RI dengan Tsinghua University tentang Pemberdayaan Manusia pada Inovasi dan Kepemimpinan Kewirausahaan untuk Industry 4.0.
“Pengetahuan dan penguasaan revolusi industri 4.0 sangat krusial bagi industri dengan kombinasi Artificial Intelligence, Big Data, Cloud Computing, Internet of Things, Robotics, dan 3D Printing,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi kepada InfoPublik, Minggu (14/5) saat melakukan kunjungan kerja ke Tsinghua University di Beijing, Tiongkok.
Menperin didampingi Plt. Sekjen Kemenperin Haris Munandar serta Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Harjanto, diterima oleh Vice President Tsinghua University Prof. Yang Bin beserta jajarannya.
Kunjungan tersebut bagian dari pelaksanaan Belt and Road Forum International Cooperation yang dilaksanakan di Beijing, pada 14-15 Mei 2017.
Menurut Airlangga, keunggulan implementasi Industry 4.0 antara lain mampu meningkatkan daya saing, produktivitas, pendapatan, dan optimalisasi proses di industri manufaktur. Untuk itu, salah satu inisiasi yang telah dilakukan oleh Kementerian Perindustrian dalam rangka menghadapi Industry 4.0 adalah dengan menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap pakai di dunia industri.
“Tsinghua University merupakan salah satu universitas terbaik di Tiongkok dengan reputasi dan metode pegajaran yang terintegrasi, yang telah melahirkan banyak tokoh nasional seperti Presiden Tiongkok, Xi Jinping,” ujarnya.
Dengan kerja sama yang akan dilakukan, Airlangga berharap metode pembelajaran yang digunakan oleh Tsinghua University dapat diterapkan di Indonesia.
“Kerja sama tersebut akan dimulai dengan membangun kemitraan antara lembaga pendidikan yang ada dibawah pembinaan Kemenperin, seperti Akademi Pimpinan Perusahaan (APP), Pusdiklat Industri, serta Bali Creative Industry Center (BCIC),” jelasnya.
Pada kunjungan tersebut, Menperin sempat meninjau Tsinghua X-Lab and Tsinghua i-Center sebagai lembaga inovasi dan inkubasi di Tsinghua University, yang memiliki sistem pendidian terpadu antara ilmu akademi dan praktik industri atau disebut dual system.
Menperin menyampaikan apresiasi terhadap program yang dilakukan oleh Tsinghua i-Center yaitu dengan mengkombinasikan innovation, internationalism, inter-disciplinary dan integration sebagai modal utama pendidikan.
“Sistem pendidikan tersebut dapat diadopsi pada pelaksanaan program vokasi industri yang dicanangkan oleh Kemenperin,” pungkasnya.