AirNav Indonesia Siap Layani Navigasi Penerbangan Internasional di Terminal 3

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 25 April 2017 | 18:50 WIB - Redaktur: Elvira - 414


Tangerang, InfoPublik - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau lebih dikenal dengan AirNav Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengoperasian layanan navigasi penerbangan Internasional dari Terminal 3 mulai 1 Mei 2017 mendatang.

Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono menyatakan, AirNav Indonesia telah siap baik dari sisi fasilitas, SDM dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Sejumlah training dan simulasi telah dilakukan AirNav dan Angkasa Pura II dalam persiapan pengoperasian layanan navigasi penerbangan internasional tersebut. 

“Pada prinsipnya dari sisi operasional, Kantor Cabang Utama JATSC yang melayani navigasi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sudah siap, dikarenakan selama ini parking stand yang digunakan untuk penerbangan internasional sudah dipergunakan walaupun terbatas (belum menggunakan avio-bridge)," ujar Wisnu dalam jumpa pers bersama di Cengkareng, Tangerang, Selasa (25/4). 

Apalagi, menurut Wisnu, AirNav juga sebelumnya sudah melayani penerbangan Garuda domestik dari Terminal 3. Sebab dari 1.170 pergerakan per hari di Bandara Soekarno-Hatta, Garuda Indonesia memiliki 380 pergerakan per hari, terdiri dari trafik domestik 320 pergerakan, dan trafik internasional 60 pergerakan.

Tidak hanya itu, dari sisi fasilitas, AirNav Indonesia telah mengimplementasikan A-SMGCS (Advance Service Movement Guidance and Control System) level 2 untuk memantau pergerakan pesawat di sisi udara (air side) bandara Soekarno-Hatta.

"Kita sudah integrasi di A-SMGCS Level 2 per 10 April 2017," ungkap Wisnu. 

Wisnu menjelaskan, ASMGCS memberikan guidance dan control yang lebih presisi untuk posisi setiap pesawat dan kendaraan di movement area dan memberikan kepastian jarak antar pesawat dan kendaraan di darat. 

"Penggunaan teknologi ini juga akan mengurangi adanya pengamatan visual dari ATC dan pilot, serta dapat mengotomatisasi routing, guidance, dan control. Hal tersebut juga akan meningkatkan kinerja fungsi otomatisasi untuk conflict alert serta informasi untuk solusi penyelesaian, sehingga menjaga tingkat keselamatan yang diperlukan," katanya.

Wisnu menambahkan, pelayanan pemanduan di Terminal 3, dilayani secara bersama-sama oleh AMC (Apron Movement Control) di bawah Pengelola Bandar Udara (PT Angkasa Pura II) dan unit Tower Kantor Cabang Utama JATSC (Jakarta Air Traffic Services Center) di bawah AirNav Indonesia. Pelayanan AMC oleh APZ ini sesuai dengan KP 38 tahun 2017 mengenai Mannual of Standard CASR-Part 139 yang menyatakan, Apron Management Service dilakukan oleh penyelenggara bandar udara.

"Regulasi ini sudah kita turunkan juga dalam bentuk LOCA (Letter of Operational Coordination Agreement) antara AP 2 dan AirNav dimana pembagian tugas adalah AMC bertanggung jawab di apron dan ATC bertanggung jawab terhadap manuvering area dan movement area tidak termasuk apron, kata Wisnu.

Sebagai informasi, LOCA berisi prosedur-prosedur koordinasi dalam pelaksanaan tugas agar terjalin koordinasi yang efektif sehingga diperoleh pemahaman dan persepsi yang sama dalam melaksanakan tugas antar unit kerja AMC dengan Unit TWR (Tower). 

Selain itu, AirNav juga melakukan pendampingan (supervisi) terhadap personel AMC Tower mulai 1 April hingga 20 Mei 2017 dari pukul 07.00 - 19.00 ( 2 shift, per shift 2 orang/6 jam-an). Jumlah ATC Kantor Cabang Utama JATSC yang ditugaskan untuk melakukan supervisi sebanyak 11 orang. 

"Dari hasil supevisi ini, nanti kita akan evaluasi di akhir Mei. Saat ini, seluruh personil Tower AMC yang bertugas juga sudah mendapatkan training radio telephony," imbuhnya.