Persiapan Angkutan Lebaran 2017, Kemenhub Periksa Kelaikan Armada AKAP Jabodetabek

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 24 April 2017 | 22:02 WIB - Redaktur: Elvira - 411


Jakarta, InfoPublik - Jelang pengoperasian Angkutan Lebaran 2017, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan akan menggelar pemeriksaan kelaikan seluruh armada bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Jabodetabek.

Pemeriksaan ini diterapkan kepada seluruh bus yang akan digunakan untuk Angkutan Lebaran. Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh armada memenuhi syarat keselamatan dan juga nyaman digunakan untuk Angkutan Lebaran 2017. 

Pemeriksaan penuh terhadap seluruh armada bus AKAP di Jabodetabek akan dilaksanakan sebelum masa Angkutan Lebaran. Sedangkan pada masa Angkutan Lebaran nanti akan dilaksanakan ramp check secara sampling agar tidak mengganggu pelayanan pada masyarakat yang hendak mudik. 

Sebelumnya, telah dilaksanakan Rapat koordinasi persiapan Angkutan Lebaran 2017 (1438H) pada Jumat (21/4) lalu dipimpin Direktur Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ Carlo Manik dan dihadiri oleh perwakilan dari Ditjen Perhubungan Darat, Ditjen Perkeretaapian, Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan, Badan Litbang, Korlantas, dan Dinas Perhubungan se-Jabodetabek. 

Rapat koordinasi persiapan Angkutan Lebaran ini merupakan salah satu wujud tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk mempersiapkan Angkutan Lebaran sebaik-baiknya. 

"Untuk Angkutan Lebaran tahun 2017, BPTJ rencananya nanti akan menggelar Posko dimulai 15 Juni (H-10) hingga 3 Juli 2017 (H+7)," jelas Direktur Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ Carlo Manik dalam keterangan tertuLisnya, Senin (24/4).

Pemeriksaan kelaikan dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui dengan pasti kesiapan dan kelaikan bus AKAP di seluruh terminal keberangkatan Jabodetabek, demi keselamatan dan kenyamanan penumpang.

"Selain dititikberatkan pada pemeriksaan kelaikan terhadap kendaraan, juga dilakukan pemeriksaan kelaikan sarana serta pemeriksaan kesehatan pengemudi," ujar Carlo.

Pelaksanaannya, lanjut dia dilakukan dengan model sensus di terminal-terminal tipe A di Jabodetabek pada masa angkutan lebaran, seperti Terminal Pulogebang dan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Selain melakukan ramp check, menurut Carlo, BPTJ juga akan menerapkan sterilisasi terminal bantuan atau pengoperasian terminal Angkutan Lebaran 2017, untuk mengakomodir peningkatan jumlah penumpang.

Sterilisasi terminal ini dimaksudkan agar pengoperasian terminal harus sesuai fungsinya. Becak, motor, kendaraan pribadi dan lainnya harus dicegah agar tidak masuk ke jalur bus. Bus yang beroperasi pun perlu dipastikan sesuai dengan kartu pengawasannya. 

"Kami juga menginstruksikan operator agar mengoperasikan angkutan malam hari melalui surat dari Pemerintah Daerah di wilayah Jabodetabek," kata Carlo. 

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk penyelenggaraan Angkutan Lebaran yang lebih baik lagi dibanding tahun sebelumnya. 

BPTJ juga menaruh perhatian besar terhadap kemungkinan besar terjadinya titik kemacetan di gerbang tol Ciawi dan gerbang tol Cikarang Utama.

"Untuk itu, koordinasi secara terpadu, baik  melalui posko pusat maupun di lapangan perlu  terus ditingkatkan," imbuh Carlo.