:
Oleh Wawan Budiyanto, Senin, 9 Januari 2017 | 05:27 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, dalam upaya mendukung pengembangan industri galangan kapal di Indonesia, peranan IKM cukup signifikan baik dalam memproduksi kapal-kapal nelayan maupun untuk jasa perbaikan kapal.
“Hampir di setiap daerah di Indonesia terdapat IKM kapal, seperti yang berada di Kota Pekalongan,” kata Gati dalam siaran resminya Minggu (8/1) saat bersama rombongan melihat langsung proses pembuatan kapal di perusahaan IKM yang memproduksi kapal tongkang, ponton, keruk, dan paralon tersebut.
Selain memproduksi kapal, perusahaan yang mempekerjakan 51 karyawan itu juga melayani jasa reparasi kapal dan modifikasi kapal di Pekalongan, Jawa Tengah.
Gati berharap, IKM kapal turut berkontribusi memajukan sektor kelautan. Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, luas wilayah laut Indonesia yang mencapai 70 persen memiliki potensi ekonomi sektor kelautan di Indonesia sebesar 1,2 triliun dolar AS per tahun dan diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja 40 juta orang.
Kemenperin mencatat, sekitar 334 galangan kapal tersebar di seluruh Indonesia dengan meyerap tenaga kerja sebanyak 43 ribu orang. Sedangkan di Pekalongan, tercatat ada tujuh galangan kapal yang memproduksi kapal dengan berbagai macam bahan baku seperti fiberglass, besi, kayu, dan PVC.
“Dengan kapasitas produksi mencapai 160 unit per tahun, industri galangan kapal di Pekalongan mampu menyerap tenaga kerja sekitar 200 orang. Kapal-kapal yang diproduksi dari galangan kapal di Pekalongan dipasarkan ke Jawa Tengah dan Jawa Barat,” ujar Gati.
Pada tahun 2014, nilai investasi IKM kapal rakyat di Jawa Tengah sebesar Rp13,7 miliar. Sedangkan, nilai investasi pada sektor yang berkaitan dengan aktivitas galangan kapal di Pekalongan mencapai Rp5,4 miliar.
Dalam upaya mendukung kemajuan IKM kapal di Pekalongan, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin Endang Suwartini menjelaskan, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia (SDM) IKM berupa pemberian bimbingan teknis perbaikan kapal dan juga sertifikasi kompetensi SDM IKM pembuatan kapal.
“Kami berharap pemberian bimbingan teknis dapat meningkatkan pengetahuan dan juga membuka wawasan para SDM IKM kapal baik dari segi teori teknis maupun manajemen usaha. Selain itu melalui sertifikasi kompetensi SDM kapal, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kapal dan meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen,” kata Endang.
Pemilik sekaligus Komisaris Utama PT Barokah Marine, Agus Tri Harsito mengatakan, nilai investasi perusahaannya sebesar Rp7 miliar dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 51 orang untuk memproduksi kapal baja, tongkang, dan paralon.
“Kapal paralon untuk tangkap ikan merupakan inovasi baru kami dan satu-satunya yang diproduksi di Indonesia. Kapal ini memiliki dimensi panjang 18 meter dan lebar 4,2 meter dengan menggunakan paralon sepanjang 300 meter lebih dan 80 persen menggunakan bahan baku lokal,” ujarnya.