:
Oleh Putri, Senin, 5 Desember 2016 | 23:33 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 393
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga mengaku sedangkan menyiapkan 65 klaster koperasi pertanian (Koptan) yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menjadi sebuah badan ketahanan pangan.
Dari 65 tersebut, lima daerah diantaranya akan dijadikan sebagai daerah prototipe atau percontohan. Kabupaten Sukabumi sebagai daerah pertama yang sudah berjalan, disusul Demak dan Purwokerto pada hari kemarin. Sedangkan Lampung dan Lumajang direncanakan dimulai pada pekan depan.
"Nantinya masing-masing prototipe akan diisi oleh 2400 petani dengan luas lahan yang digarap 1000 hektare. Dengan program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor pangan dari luar negeri," katanya, Senin (5/12).
Menurut Menteri Puspayoga, untuk bibit sudah ada dan nantinya setiap bulan para petani ini mendapatkan gaji dengan tujuan memotong rentenir. Dan hasil panen nanti dibeli pihaknya di atas harga Bulog dan dengan ini petani hanya terima bersih.
Menurut Menteri Puspayoga, apa digagas ini merupakan visi pemerintah dalam mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan oleh Presiden Jokowi.
Seperti diketahui pada tahun 2018 Presiden Jokowi menargetkan Indonesia akan memasuki era swasembada pangan, ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional. Salah satu prasyarat untuk menyiapkan program itu, yakni melalui reformasi total koperasi. Koperasi harus dikembangkan menjadi sebuah badan ketahanan pangan dengan mendukung ketersediaan sarana dan prasarana, seperti mesin penggiling padi, maupun alat pengepakan. "Koperasi itu harus direformasi, apa yang disaran oleh Presiden, gak boleh gini-gini saja. Kalau gak, gak bisa berikan kesejahteraan kepada masyarakat, dan kemiskinan tetap, gini rasio tinggi," tutup Puspayoga.