Museum Geopark Jadi Refleksi Geolog dan Pengamat Gunung Api

:


Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 4 Desember 2016 | 22:05 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 497


Jakarta, InfoPublik - Kehadiran museum Geopark Batur sebagai destinasi wisata tidak hanya sebagai pelengkap kawasan Geopark Batur, tetapi juga sebagai refleksi bagi para geolog dan pengamat gunung api.

Hal tersebut dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dalam siaran resminya Minggu (4/13) di sela-sela kunjungannya ke Museum Geopark Batur.

"Yang lebih penting, museum ini adalah refleksi daripada para geolog kita dan juga para rekan-rekan yang bertugas sebagai pengamat gunung," kata Jonan usai mengelilingi museum geopark Batur di Kintamani, Bangli, Bali.  

Ia mengingatkan bahwa Gunung Batur masih tergolong aktif. Oleh karena itu peralatan tentang pemantauan gunung api harus terus ditambah untuk mitigasi bencana sedini mungkin apabila terjadi letusan di kemudian hari. 

Saat ini, Geopark Batur masuk kategori Global Geoparks Network (GGN) oleh UNESCO. 

Pemilihan ini berdasarkan pada proses dari pembentukan Kaldera Batur karena memiliki kaldera ganda atau kaldera dalam kaldera. 

Kaldera luar (Keldera 1) yang lebih luas berbentuk elip 13,8 x 10 km, berarah timurlaut-baratdaya, terbentuk 30.000 tahun yang lalu (tyl). 

Kaldera dalam (Kaldera-2) berbentuk melingkar dengan garis tengah 7,5 km, terbentuk 20.000 tyl.  

Pembentukan kaldera tersebut tergolong unik karena murni merupakan hasil penghancuran oleh letusan dahsyat yang menghasilkan endapan ignimbrit dalam volume sangat besar. Inilah endapan yang disebut “batu paras” oleh Masyarakat Bali setempat yang sampai saat ini masih terus dimanfaatkan untuk bahan bangunan pura, rumah, patung dan lainnya. 

Jonan menjelaskan bahwa Geopark Batur hanya salah satu dari Geopark di Indonesia. "Geopark kita itu banyak yang sangat unik dibanding dengan Geopark lain di dunia," ujarnya.

Jonan mengharapkan agar terus menjaga kekompakan antar instansi dan antar stakeholder. 

Saat ini, pemerintah juga tengah mengusulkan Geopark Rinjani dan Geopark Toba untuk masuk ke dalam Jaringan Geopark Dunia.