Sempat Diterpa Angin Kencang, Sekarang Operasional Penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Lancar

:


Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 3 Desember 2016 | 22:57 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 817


Jakarta, InfoPublik - PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan bahwa seluruh operasional penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga Sabtu (3/12) berjalan normal meskipun siang tadi terjadi angin kencang dengan kecepatan mencapai 30 knot atau setara dengan 80 km/jam.

Adapun dampak dari angin kencang tersebut menyebabkan baliho signage Terminal 2 jatuh pada pukul 13.45 WIB dan selesai ditangani sejak pukul 15.45 WIB.

Angin kencang juga mengakibatkan papan penunjuk arah jalan di Terminal 2 jatuh, serta tumbangnya pohon di kawasan Soewarna Business Park. Namun, saat ini papan penunjuk arah jalan dan pohon tersebut juga telah ditangani sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan bermotor.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Agus Hariyadi menegaskan, bahwa pemasangan seluruh baliho, billboard, atau papan media iklan serta papan penunjuk arah jalan di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah sesuai standar prosedur dan ketentuan, hanya saja angin berhembus sangat kencang di mana juga menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik di Jabodetabek.

"Kami mengimbau calon penumpang pesawat agar tiba lebih awal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengingat dalam beberapa hari ke depan diperkirakan masih akan turun hujan cukup lebat yang berpotensi membuat kemacetan di jalan menuju bandara, serta berhati-hati dan waspada terhadap berbagai hal yang kemungkinan terjadi saat hujan lebat," tambahnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, kejadian hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Lebih lanjut BMKG menjelaskan, indikasi terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat bilamana satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60 persen)," Selanjutnya, mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis – lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu – abu menjulang tinggi seperti bunga kol. Tahap berikutnya, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu – abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus). Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat. Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri.

Menurut BMKG, biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba – tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita. Namun, jika 1 – 3 hari berturut – turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Sifat-sifat putting Beliung/angin kencang berdurasi singkat - Sangat lokal - Luasannya berkisar 5 – 10 km - Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit - Lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba) - Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari - Bergerak secara garis lurus - Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 0.5 – 1 jam sebelum