Presiden Jokowi Resmikan Pelabuhan Perikanan Untia Makassar

:


Oleh Baheramsyah, Sabtu, 26 November 2016 | 22:58 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 849


Jakarta, InfoPublik - Presiden RI Joko Widodo meresmikan pelabuhan perikanan Untia, Kecamatan Biringkanayya Makassar, Sabtu (26/11).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi didampingi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Dalam sambutannya, Jokowi berpesan agar nelayan tidak boleh melakukan pemboman ikan di laut, tidak boleh melakukan pembiusan dan tidak boleh menangkap ikan menggunakan troll.

Jokowi juga menekankan kepada pemerintah daerah agar menjaga dan memelihara Pelabuhan Perikanan Untia ini dengan baik.

"Saya minta pelabuhan ini dijaga dengan baik dan jangan ada pungli di pelabuhan baru ini. Kalau ada pungli, segera laporkan ke tim Saber Pungli," tegasnya.

Sementara Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Pelabuhan Untia ini dibangun lebih dari 9 tahun. Akhirnya dapat diselesaikan pada kepemimpinan Jokowi-JK.

Menurut dia, peresmian pelabuhan tersebut merupakan sebuah bentuk kehormatan dan apresiasi yang diberikan Presiden Jokowi untuk pencapaian Sulawesi Selatan, karena dari seluruh daerah di Nusantara, provinsi ini masuk sebagai salah satu yang terbaik.

"Pelabuhan ini merupakan pelabuhan terbesar kedua di Tanah Air dan bisa menampung setidaknya 500 kapal tiap hari dan dilengkapi fasilitas memadai seperti pengisian bahan bakar," kata Syahrul.

Syahrul berharap Pelabuhan Untia menjadi titik baru percepatan yang memperlancar seluruh aktivitas nelayan tangkap di Sulsel.

Apalagi, Selat Makassar menyimpan sumber daya perikanan yang sangat potensial yang bernilai ratusan trilliun rupiah.

"Mohon bantuannya untuk pembangunan Mother Ship di Sulsel. Di sana kami akan hadirkan bank dan pertamina di kapal, sehingga transaksi bisa dapat diselesaikan di atas laut," pinta Syahrul.

Ditempat yang sama Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berpesan agar pelabuhan yang telah dibangun, tidak menjadi cerita lama.

"Jangan sampai digusur lagi. Karena kita harus membangun lagi. Sulsel konsumsi ikan Sulsel paling tinggi dibanding daerah lainnya. Kita harus menjaga pelabuhan yang ada," kata Susi.

Pembangunan pelabuhan perikanan tersebut dimulai sejak 2005 lalu. Karena keterbatasan anggaran, pembangunan dilaksanakan sekitar 10 tahun dan baru diresmikan hari ini. Adapun pelabuhan ini berlokasi di Jalan Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

Pelabuhan ini dibangun untuk melayani aktifitas bongkar muat kapal-kapal ikan, tempat pelelangan, dan industri pengolahan ikan.

Pelabuhan bersama segala fasilitasnya itu dibangun di atas lahan sekitar 30 hektare. Adapun fasilitasnya yakni dermaga untuk tempat berlabuhnya kapal.

Pelabuhan Untia melayani kapal-kapal nelayan baik yang berskala kecil maupun besar. Pelabuhan tersebut bisa menampung kapal ikan dengan kapasitas hingga 100 gross tonase (GT) sebanyak 6-8 unit. Sementara untuk kapal kecil kapasitas sekitar 30 GT, bisa sampai puluhan unit kapal.