Kementerian Koperasi UKM Kembangkan Sistem Informasi Pendukung KUMKM

:


Oleh Putri, Selasa, 22 November 2016 | 22:06 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 235


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan sistem informasi pengembangan Sumber Daya Manusia Koperasi dan UMKM sebagai bentuk dukungan informasi guna mempercepat pengembangan wirausaha pemula di Indonesia.

Asisten Deputi Peran Serta Masyarakat dan KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM Budi Mustopo mengatakan saat ini pihaknya sedang merancang sistem informasi pengembangan SDM UMKM, yang akan diberi nama infokumkm.go.id, sebagai wadah interaksi antarpelaku koperasi dan UKM di Indonesia.

"Sistem informasi ini akan diperkenalkan pada April 2017 dan akan disiapkan beroperasi pada Juli 2017. Diharapkan kehadiran sistem informasi ini bisa mendekatkan informasi yang selalu update kepada masyarakat," kata Budi Mustopo di Jakarta, Selasa (22/11).

Budi Mustopo melanjutkan sistem informasi tersebut memuat berbagai informasi antara lain, cerita sukses wirausaha pemula, informasi akses pembiayaan dengan perbankan dan koperasi, hingga chat interaktif antarpelaku UKM.

Dengan demikian terlebih semakin maraknya penggunaan smartphone, khususnya di kalangan anak muda memperbesar peluang diaksesnya sistem informasi pengembangan SDM KUMKM sehingga dalam praktiknya akan dijangkau generasi yang produktif. Maka harapan pemerintah untuk menumbuhkan kewirausahaan di kalangan pemuda diharapkan mencapai sasaran yang tepat.

Sistem informasi tersebut juga memuat informasi mengenai berbagai pelatihan yang dapat diikuti para pelaku KUMKM termasuk wirausaha pemula agar mereka dapat meningkatkan kapasitas usahanya secara mandiri.

"Website informasi KUMKM ini akan bisa diakses dari seluruh Indonesia. Anak-anak muda di daerah yang ingin belajar membuka usaha bisa mengakses situs ini dan menemukan kebutuhan akan rencana bagi pengembangan usaha mereka," kata dia.

Berdasarkan data Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2016, pengguna jasa internet di Indonesia mencapai 132,7 juta. Jumlah ini meningkat 50 persen dibandingkan pengguna jasa internet pada 2014 yang hanya mencapai 88 juta. Dari 132,7 juta pengguna internet, sebanyak 70 persen di antaranya mengakses internet melalui telepon pintar (smartphone).