:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 10 November 2016 | 16:37 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 390
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pertanian tengah mengintensifkan program upaya khusus (upsus) sapi indukan wajib bunting (siwab) yang bertujuan meningkatkan populasi dan produksi ternak ruminansia besar.
"Upsus siwab tahun 2017 merupakan salah satu upaya terstruktur yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam rangka mengoptimalkan fungsi reproduksi ternak betina dengan tujuan meningkatkan populasi dan produksi ternak ruminasia besar," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita dalam jumpa pers di kantor Kementan Jakarta, Rabu (9/11).
Ketut menjelaskan, upsus siwab 2017 dilaksanakan melalui strategi optimalisasi pelaksanaan inseminasi di 33 propinsi yang dibagi menjadi tiga bagian.
Pertama, daerah sentra sapi yang pemeliharaannya dilaksanakan secara intensif yaitu di Jawa, Bali dan Lampung dengan populasi betina sebanyak 3,3 juta.
Kedua, daerah sentra peternakan dengan sistem pemeliharaan semi intensif di Sulawesi Selatan, Sumatera, dan Kalimantan dengan potensi populasi betina sebanyak 1,9 juta ekor.
"Ketiga, daerah pemeliharaan ekstensif dengan total populasi betina sebanyak 700 ribu ekor yang tersebar di provinsi NTT, NTB, Papua, Maluku, Sulawesi, NAD dan Kaltara," jelasnya.
Untuk mendukung keberhasilan upsus siwab, akan dilaksanakan beberapa kegiatan pendukung di antaranya, penanaman rumput dan legume seluas 13.000 hektare, penyediaan embung (sumber air), serta penyediaan obat-obatan dan vaksin untuk meningkatkan status kesehatan hewan.
Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada 2013, populasi sapi dan kerbau saat ini mencapai 15.196.154 ekor yang terdiri dari 13.597.154 ekor sapi potong, 472.000 sapi perah, dan 1,1 juta ekor kerbau.
Dari jumlah populasi tersebut terdapat sapi betina sebanyak 5.918.921 ekor yang terdiri dari sapi potong sebanyak 5.622.835 ekor, sapi perah 296.086 ekor dan kerbau 452.622 ekor.
Jumlah populasi sapi dan kerbau betina dewasa saat ini mencapai 5.918.921 ekor. Yang menjadi akseptor riilnya 70 persen atau setara 4 juta ekor merupakan betina produktif.
Dari data Kementan pada 2015, dengan program inseminasi buatan (IB), dari 2 juta sapi yang diprogramkan, pemerintah berhasil menambah 1,4 juta ekor anakan.
“Tahun ini kami menyusun target 4 juta ekor betina produktif yang akan diberikan IB. Target kehamilan minimal 75 persen atau 3 juta kelahiran baru,” tuturnya.