:
Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 10 November 2016 | 18:31 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 281
Jakarta, InfoPublik - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan, untuk memantapkan program tol laut, setidaknya terdapat empat hal yang belum pernah dilakukan dan harus dilakukan kementeriannya.
Menteri Budi Karya menjabarkan, hal pertama yang dilakukan yaitu memberikan stimulus bagi para pelaku-pelaku agrikultur di wilayah timur, agar ada suatu produk dari wilayah tersebut yang dapat mengisi muatan balik kapal-kapal dari wilayah timur ke wilayah barat.
"Hal itu perlu dilakukan agar ada daya dobrak dari wilayah timur untuk menghasilkan barang produktif yang bisa dibawa kembali oleh kapal-kapal ke wilayah barat," ujar Budi Karya, Rabu (9/11).
Hal kedua yaitu merevitalisasi pelabuhan-pelabuhan dengan melibatkan peran BUMN dan Swasta. "Kami banyak mengelola pelabuhan tapi masih kurang sinergi. Untuk itu kami ajak swasta dan BUMN untuk turut serta mengembangkan dan merevitalisasi agar lebih sinergi, sehingga lebih bisa memberikan nilai tambah bagi daerah tersebut," ujarnya.
Hal ketiga yaitu melibatkan semua pelaku industri perkapalan, agar perusahaan pelayaran yang bekerja di sistem yang ada lebih produktif dan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sedangkan yang keempat, memberikan ruang lebih besar bagi galangan kapal untuk ikut serta membangun kapal.
"Kami sedang perjuangkan yaitu agar proses pembelian kapal tidak lagi dilakukan Kemenhub, tapi oleh swasta. Kemudian kami meminta izin kepada Kemenkeu agar bisa berikan kontrak jangka panjang antara 5 sampai 10 tahun kepada perusahaan pelayaran, agar bisa hidup. Jadi, swasta beli kapal ke galangan, kami (Kemenhub) tinggal memberikan subsidi ke masing-masing pihak dan mengontrol apakah uang subdisidi itu manfaatnya sampai ke masyarakat," katanya.
Program tol laut beserta pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi yang telah dijalankan pemerintah telah membuahkan hasil nyata. Menhub Budi mengatakan, pada tahun 2016 ini, telah ada 96 trayek perintis dan enam trayek tol laut.
Pengembangan yang dilakukan, lanjut Menhub Budi, terbukti mampu menurunkan disparitas harga antara wilayah timur dan barat.
"Harga semen di Pulau Sabu (NTT) turun 14 persen, dan harga ayam ras di Namlea (Maluku) turun 49 persen," ujarnya.
Menhub Budi menyampaikan, sesuai arahan presiden bahwa dalam setiap pembangunan infrastruktur, harus dapat dioptimalkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Upayakan yang kita bangun itu deliver atau hadir. Jangan bangun pelabuhan panjang-panjang tetapi kapalnya tidak ada, incomenya tidak ada dan barangnya tidak ada. Untuk itu upaya-upaya itu harus tetap dilakukan agar target kita menjadi poros maritim dunia dapat terwujud," tambahnya.