Ekspor September 2016 Turun 1,84 Persen

:


Oleh Putri, Selasa, 18 Oktober 2016 | 03:15 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 386


Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor September 2016 sebesar 12,51 miliar dolar AS. Nilai ekspor tersebut bila dibanding Agustus 2016 menurun 1,84 persen yang sebelumnya sebesar 12,74 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor dipengaruhi oleh sektor migas sebesar 11,4 miliar dolar AS. Sedangkan untuk ekspor migas juga menurun 6,78 persen menjadi 1,06 miliar dolar AS.

"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak 2,02 persen menjadi 79 juta dolar AS. Selain itu ekspor minyak mentah juga menurun 12,36 persen menjadi 428 juta dolar AS, serta turunnya ekspor gas 2,66 persen," jelas Suhariyanto di kantor BPS, Senin (17/10).

Secara kumulatif Januari-September 2016, nilai ekspor migas mencapai 104,36 miliar dolar AS, turun 9,41 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Demikian juga ekspor non migas sebesar 94,66 miliar dolar AS atau turun 6,09 persen.

Penurunan terbesar pada ekspor non migas terjadi pada perhiasan atau permata sebesar 137 juta dolar AS. Sedangkan untuk peningkatan terbesar terjadi pada benda-benda dari besi dan baja sebesar 94,3 juta dolar AS.

Menurut negara tujuan ekspor non migas, Amerika Serikat posisi pertama yakni mencapai 1,36 miliar dolar AS, Tiongkok 1,35 miliar dolar AS, dan Jepang 1,11 miliar dolar AS yang ketiganya berkontribusi 33,28 persen.

Sementara ekspor ke-28 negara Uni Eropa sebesar 1,22 miliar dolar AS. Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-September 2016 berasal dari Jawa Barat senilai 18,86 miliar dolar AS (18,07 persen), Jawa Timur 13,96 miliar dolar AS (13,38 persen), dan Kalimantan Timur 9,92 miliar dolar AS (9,50 persen).