:
Oleh Baheramsyah, Senin, 19 September 2016 | 21:09 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pertanian akan menyiapkan lahan satu juta hektar untuk ditanami jagung dalam rangka meningkatkan produksi jagung untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menekan impor jagung yang jumlahnya mencapai 3,6 juta.
Upaya produksi jagung tersebut dilakukan dengan cara melakukan sinergi dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) dengan 29 Kepala Dinas Pertanian Provinsi.
"Pemerintah memfasilitasi sarana dan memberdayakan petani guna meningkatkan produksi jagung serta menerbitkan harga acuan pembelian jagung di tingkat petani dan harga di tingkat konsumen," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kementerian Pertanian, Senin (19/9).
Amran menuturkan, untuk mencukupi kebutuhan jagung nasional dibutuhkan 700 ribu hektar lahan pertanian. Menurutnya, pihaknya akan menyiapkan 1 juta hektar lahan untuk ditanami jagung dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menekan impor jagung yang jumlahnya mencapai 3,6 juta.
"1 juta hektar lahan itu diantaranya berada di Lampung, Jawa Timur, Maluku, Garut, dan Gorontalo. 1 juta lahan itu akan dibagi dan dikelola 41 perusahaan," tuturnya.
Menurut Amran, pemerintah dalam mendukung terwujudnya produksi jagung dalam negeri yang dapat memenuhi kebutuhan nasional, akan pula disiapkan infrastruktur. Infrastruktur itu sebagai komitmen pemerintah dalam memberikan sarana dan prasarana untuk para petani.
"Infrastruktur berupa irigasi, alat mesin pertanian, pendampingan dan pelatihan-pelatihan kepada petani. Dengan begitu diharapkan masyarakat lebih mencintai jagung lokal," tandasnya.
Mentan meminta sinergi antara 29 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dengan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) tentang pola kemitraan dapat menyejahterakan petani.
Ia mengatakan, jika petani sejahtera maka pengusaha pun akan ikut sejahtera. Amran berharap serapan panen petani nantinya dapat dibeli dengan harga acuan. Harga pembelian jagung petani yang telah ditetapkan sekira Rp 3.150.
"Jadi jangan beda harga. Tolong ciptakan suasana yang nyaman dan ada kesepakatan harga dengan petani. Kita tidak ingin ada gesekan dengan pengusaha, jadi aturan harga yang nyaman dengan petani, sehingga bisa bersaing nantinya," ujar dia.
Amran pun meminta pengusaha untuk menyerap hasil pertanian dengan harga yang sesuai aturan. Harga pembelian jagung petani yang telah ditetapkan sekira Rp 3.150.
Ia melanjutkan, rendahnya harga pembelian panen ini menjadi salah satu penyebab petani beralih profesi. Setiap kali panen, petani selalu merugi. Misalnya panen produksi 20 juta ton, namun saat dibeli harganya Rp1.500 atau di bawah harga beli petani Rp3.150. "Jangan sampai harga panen di petani jatuh. Kalau harga turun Rp1.500 dengan jumlah produksi 20 juta ton maka kerugiannya mencapai Rp20 triliun," tandas Amran.