BPSDMP Gandeng ENAC Prancis Tingkatkan Mutu SDM Penerbangan

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 18 September 2016 | 16:01 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 504


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP), Wahyu Satrio Utomo mengungkapkan, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) Pengimplementasian Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Transportasi Udara dengan President of Ecole Nationale De LAviation Civile (ENAC), Marc Houalla, akhir pekan.

Kerja sama tersebut meliputi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM bidang transportasi udara dan berlaku selama satu tahun terhitung sejak MoU tersebut ditandatangani.

Kepala Badan yang biasa dipanggil Tommy menjelaskan, seiring dengan perkembangan industri penerbangan yang semakin pesat, Kementerian Perhubungan dalam hal ini BPSDMP harus terus berusaha meningkatkan kemampuan SDM transportasi.

"Program pendidikan dari ENAC yaitu Master Degree Programme, Institutional Strengthless Cooperation Programme, Transfer of Technology untuk para dosen penerbangan mudah-mudahan dapat segera terwujud," jelas Tommy. Tommy menyatakan bahwa pihaknya memilih ANEC untuk bekerja sama karena menginginkan agar semua dosen sesuai dengan standar internasional dan standarnya diterapkan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).

"Kami akan mengirimkan masing-masing dua orang dari tiap jurusan yang ada di STPI mulai tahun depan dan juga akan mengembangkan short course untuk pengelolan lembaga pendidikan penerbangan sehingga tata kelola STPI akan semakin baik dan dapat menghasilkan lulusan yang semakin baik pula," tegas Tommy.

Tommy menjelaskan pertumbuhan pesawat tiap tahunnya adalah sekitar 70 unit pesawat. Pengembangan bandara pun mengikuti perkembangan pertumbuhan transportasi udara. Sehingga SDM penerbangan yang berkualitas dan profesional sangat dibutuhkan. Dalam hal ini, menurut dia, kemampuan para SDM yang menangani penerbangan harus terus ditingkatkan dalam upaya peningkatan keselamatan penerbangan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk memberikan dampak positif terhadap keselamatan penerbangan di Indonesia.

"Dukungan tersebut bukan hanya dari dalam negeri tapi juga dari organisasi internasional seperti EASA, FAA, CAA, dan lainnya, dan sekarang kita bekerja sama dengan ENAC," tegas Tommy.