Industri Baja Dorong Perkembangan Produksi Otomotif

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 15 September 2016 | 19:32 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


 

Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, industri baja sangat mendukung perkembangan industri otomotif, mengingat komponen kendaraan bermotor sebagian besar menggunakan bahan baku baja.

"Perkembangan produksi kendaraan bermotor merupakan peluang penting bagi industri besi baja, terutama komponen otomotif yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari baja," kata Airlangga saat meresmikan pabrik baja galvanis PT. JFE Galvanizing Indonesia di Cikarang, Kamis (15/9).

Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 200 perusahaan industri baja nasional hulu dan hilir yang aktif di Indonesia. Hal tersebut juga mendorong terserapnya lebih dari 350 ribu tenaga kerja.

Untuk memenuhi permintaan baja domestik dan menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap baja impor, Menperin mengungkapkan masih diperlukan banyak investasi baru di sektor baja.

"Pembangunan pabrik Steel Galvanizing Indonesia diharapkan memberi kontribusi pada pemenuhan bahan baku baja dalam negeri, khususnya produk pelat baja canai dingin yang dilapisi (galvanized steel) untuk memenuhi kebutuhan produksi kendaraan roda empat," ujarnya.

Pabrik PT. JFE Steel Galvanizing Indonesia (JSGI) yang menempati lahan seluas 17,1 hektar di kawasan industri MM2100 Cikarang, Bekasi tersebut berdiri dengan investasi mencapai USD 300 juta oleh perusahaan Jepang JFE Steel Corp. JSGI menghasilkan produk baja jenis galvannealed (GA) dan cold rolled (CR) steel dengan kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun.

Seperti diketahui, sebagai penghasil bahan baku dasar bagi banyak industri lainnya, industri baja menjadi industri prioritas yang memegang peranan penting bagi pengembangan industri. 

Meningkatnya konsumsi produk baja domestik dari 6 juta ton di tahun 2009 menjadi 12 juta ton pada 2014 menunjukkan adanya pertumbuhan di sektor industri. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

Salah satu industri yang tumbuh sejalan dengan peningkatan konsumsi baja domestik adalah industri otomotif nasional. Tercatat, produksi kendaraan bermotor roda empat meningkat dari 465 ribu unit pada tahun 2009 menjadi 1,2 juta unit pada tahun 2014.